Mohon tunggu...
mulyanto
mulyanto Mohon Tunggu... Administrasi - belajar sepanjang hayat

Saya anak petani dan saya bangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelangi di Dinding Puskesmas Surabaya

13 Oktober 2018   12:47 Diperbarui: 13 Oktober 2018   13:08 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puti dan Fauzi bersama karya bukunya. (dokpri)

Kota Surabaya memang pantas disebut Kota Literasi. Karya buku "setiap harinya" diluncurkan di kota Pahlawan ini. Kini Buku Pelangi di Dinding Puskesmas: Antologi Kisah Manis Remaja Inspiratif, yang ditulis anggota Posyandu Remaja (Posrem) Puskesmas Pacarkeling Surabaya akhirnya resmi diluncurkan di Taman Mundu Kota Surabaya, Sabtu (13/10/2018).

Salah satu penulis Buku Pelangi di Dinding Puskesmas Ananda Puti L.  mengaku semakin termotivasi setelah karyanya terbit. Ke depan siswa  kelas VIII SMPN 29 Surabaya itu berharap dapat menelurkan buku lagi.

"Saya sangat bangga karena ini karya pertama saya. Semoga konsisten," harapnya.

Ananda Puti menulis dengan judul Terjatuh. Dia berpesan milikilah tubuh yang kuat agar tidak mudah jatuh atau sakit.

Rekan  Ananda, Ahmad Fauzi pun mengaku bangga. Ia tidak menyangka dirinya bisa  menjadi penulis. "Saya hanya menulis satu judul cerita tetapi ini malah  jadi buku," ucap siswa kelas VIII SMPN 29 Surabaya itu dengan wajah  berbinar-binar.

Fauzi menulis Hikmah di Balik Penyesalan. Pesan  dari tulisannya yaitu untuk meraih prestasi dibutuhkan perjuangan penuh  pengorbanan dan bekerja keras dengan semangat tinggi.

"Semoga saya bisa membuat cerita-cerita yang lain yang sarat hikmah," ucap Fauzi.

Pembina Posrem Puskesmas Pacarkeling Desy Ana Yundari AMd Keb mengatakan, menariknya buku ini baru satu-satunya karya Posrem Puskesmas di  Surabaya, mungkin di Jawa timur atau bahakn di Indonesia. Tulisan ini bukan cerpen belaka melainkan kisah insipartif  yang sarat hikmah.

"Karena kami meminta untuk menuliskan kisah yang paling berkesan yang  dialami anak-anak. Agar benar-benar berhikmah bagi mereka sendiri dan  pembaca," tandas Desy.

Alhasil bidan kelahiran Pamekasan itu bersama pembina lain dan tutor menulis akhirnya berhasil mendorong remaja binaannya untuk mengekspresikan ide melalui tulisan. Kini buku setebal 96 halaman, ditulis 20 perwakilan siswa SMP dan SMA wilayah pacarkeling, diendors oleh kepala puskesmas dr. Suluh Raharjo itu dapat dinikmati khalayak. [mul]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun