Mohon tunggu...
Mulyano Nafli
Mulyano Nafli Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berselancar dengan akun @bangmulyano

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pahlawan pun Bisa Berkhianat

8 November 2013   18:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:25 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pahlawan termasuk tema yang tidak populer, disamping minimnya jiwa kepahlawanan, juga sempitnya pemaknaan terhadap pahlawan. Sejumlah pendapat menyebutkan bahwa pahlawan adalah orang yang berjuang dimedan perang untuk kemerdekaan Indonesia. Tapi sedikit yang melihat pahlawan sebagai orang yang berjasa menunaikan kebaikan dan menginspirasi orang lain.

Pahlawan tidak hanya pemanggul senjata, tapi juga pemikul tanggungjawab dengan amanah. Pahlawan juga petani, buruh, nelayan, birokrat, anggota DPR, atlet, pelajar, pemuda dan lain-lain yang kesemuanya punya andil menghidupkan sikap optimis dan menanam benih kebaikan. Pahlawan adalah para pencinta Indonesia, yang tulus dan sukarela mengharumkan nama Indonesia dimanapun dan kapanpun.

Pahlawan bukan hanya sertifikat dan tanda jasa. Pahlawan adalah perilaku dan perbuatan. Tanpa tanda jasa seseorang bisa menjadi pahlawan, tanpa sertifikat seseorang bisa bergelar pahlawan. Sebaliknya pemilik sertifikat dan pemegang tanda jasa bisa berlabel pengkhianat jika jabatan yang diamanahkan dijalankan dengan culas, curang dan penuh dusta. Jika pangkat dan kedudukan yang dikuasai dilakukan dengan penyimpangan dan penyelewengan. Tanda jasa dan sertifikat yang diterimanya menjadi kertas dan simbol yang percuma. Pahlawan adalah yang konsisten dalam sikap dan perbuatan serta memberi pengaruh sosial bagi lingkungannya.

Pengkhianat terkadang lahir dari seorang pahlawan, sebab sifat dan karakter manusia yang stabil memungkin perilaku seseorang berubah dalam waktu tertentu tergantung situasi dan kondisinya. Disatu waktu kita dianggap pahlawan, tapi disaat yang sama kita juga seorang pengkhianat. Pejabat yang punya kinerja baik dan banyak membuat kebijakan yang menguntungkan masyarakat dia adalah pahlawan, tapi tak disangka ternyata si pejabat terjerat korupsi, dia adalah pengkhianat.

Cerita-cerita kepahlawanan selalu beriringan dengan pengkhianatan. Karena itu kepahlawanan sering kali melahirkan pengkhianatan dan pengkhianatan melahirkan kepahlawan. Yang menentukan kepahlawanan dan pengkhianatan adalah peran dan hasil. Jika perannya strategis tapi hasilnya memperburuk dan merusak, dia adalah pengkhianat. Karena itu perbedaan antara pahlawan dan pengkhianat sulit terlihat. Tergantung siapa yang menilai dan dari sisi mana melihatnya. Karena itu tetapkan hati untuk kemaslahatan, agar spirit kepahlawanan tertancap dalam diri kita. Lakukan kegiatan-kegiatan sosial dengan sukarela, tanpa peduli label yang akan disematkan dan tinggalkan aktifitas sosial yang menyimpan pujian dan pamrih, agar orientasi kepekaan kita seirama dengan spirit kepahlawanan.

Lalu apakah saya, kita dan kami pahlawan atau pengkhianat? camkan bahwa pahlawan tidak lahir dari keinginan diri sendiri. Pahlawan dihadirkan orang lain, sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja keras setiap orang. Menjadi pahlawan bukan panggilan, bukan juga tugas, tapi simbol terima kasih yang disematkan orang lain (negara) kepada mereka yang bekerja dan berjuang untuk orang lainnya.

Betapapun gigih dan giatnya kita meraih gelar pahlawan, tapi kegiatan dan pekerjaan yang kita lakukan tidak berhubungan dengan kepentingan orang lain dan tidak memberi manfaat, maka tak akan ada gelar kepahlawanan yang kita dapat. Sebaliknya meskipun sepanjang waktu tak ada kebaikan yang kita lakukan, tapi sekali waktu kita menyingkirkan paku dijalan agar ban kendaraan orang tidak pecah, saat itu gelar pahlawan sudah kita dapatkan. Karena itu yang penting untuk mendapat gelar pahlawan adalah awali dengan menanam jiwa kepahlawanan, rela berkorban, suka menolong, pekerja keras dan tidak mudah menyerah.

Bagi kita saat ini kepahlawanan berhubungan erat dengan semangat perubahan dan perbaikan. Berubah menuju kebaikan dan maju dengan yang baik. Berubah suatu keniscayaan, sedangkan kebaikan pilihan yang harus kita lakukan. Amati setiap peran yang dilakukan oleh orang-orang disekitar kita, apakah mereka berebut merubah diri dengan baik, atau menanti perubahan itu menghanyutkan dirinya tanpa peran apa-apa. Jadilah sosok yang memproduksi perubahan bukan menanti perubahan itu. Semakin terkendali perubahan itu, semakin baik. Disisi lain, semakin pasrah pada perubahan, artinya tak punya kesiapan dengan perubahan yang terjadi. Akibatnya kita terjerumus dalam perubahan tanpa bentuk dan arah.

Mari mengheningkan cipta sejenak, semoga arwah para pahlawan di terima Allah SWT. Amin

Selamat Hari Pahlawan, Mari Berkorban Untuk Bangsa, Demi Indonesia Sejahtera

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun