Aktivitas coaching, konseling, dan mentoring tidaklah sama. Dalam proses pembelajaran coaching ini penting sekali dilakukan sebagai salah satu aspek keterampilan guru dalam memimpin pembelajaran untuk mengarahkan anak didiknya meningkatkan kemampuan, melejitkan jati diri serta potensi yang dimilikinya.Â
Hal ini dilakukan agar dapat memperkuat perbedaan latar belakang kemampuan serta potensi yang dimilikinya tersebut. Selanjutnya, sebagai sosok yang merdeka dalam belajar maupun merdeka dalam menentukan arah hidupnya di masa mendatang, maka diharapkan muridlah yang akan menentukan arah dan tujuan hidupnya tersebut serta meningkatkan potensi dirinya secara mandiri.Â
Jadi peran guru sifatnya hanya memberikan dorongan seperti yang tertuang dalam buah pemikiran KHD yaitu ditengah guru memainkan peran sebagai pembangun semangat atau kemauan sedangkan dibelakang berperan dalam memberikan dorongan dan pengaruhnya bagi anak didiknya.Â
Dalam melaksanakan perannya sebagai coach, seorang guru sebaiknya bersedia dalam mengembangkan 4 Keterampilan dasar dalam melakukan coach, yaitu keterampilan membangun dasar proses coaching, Keterampilan membangun hubungan baik, keterampilan berkomunikasi dan keterampilan memfasilitasi pembelajaran.Â
Sedangkan salah satu model coaching yang dapat diterapkan adalah model TIRTA seperti yang telah saya lakukan dan bagikan di chanel youtube dan kompasiana.com ini saat berkolaborasi latihan coaching di Program Guru Penggerak yang diadakan oleh Kemendikbud dalam kepemimpinan bapak Nadiem Anwar Makarim. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H