Mohon tunggu...
MULYANA AHMAD DANI 111211231
MULYANA AHMAD DANI 111211231 Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administarasi di Kantor Balai Monitor SFR Kelas I Jakarta

Futsal, Sepakbola dan Catur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kemimpinan Four Different Styles Situational Leadership

30 Oktober 2024   13:21 Diperbarui: 30 Oktober 2024   13:28 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tingkat kesiapan yang lebih tinggi, gaya supporting menjadi relevan, di mana pemimpin berperan sebagai pendukung aktif dan motivator bagi anggota tim yang telah memiliki keterampilan cukup. Dalam gaya ini, pemimpin memberikan dorongan emosional dan memungkinkan anggota tim bertindak mandiri, meningkatkan rasa percaya diri mereka. Gaya terakhir, delegating, adalah bentuk kepemimpinan yang memberikan kebebasan penuh pada anggota tim untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas tugas mereka. Gaya ini efektif bagi individu yang sudah sangat kompeten, memiliki motivasi tinggi, dan dapat bekerja secara mandiri tanpa pengawasan intensif.

Implementasi kepemimpinan situasional dalam lingkungan organisasi memberikan berbagai manfaat. Pertama, adaptabilitas yang dimiliki oleh pemimpin situasional memungkinkan mereka untuk beralih antara gaya kepemimpinan sesuai dengan perubahan situasi dan kebutuhan pengikut. Hal ini sangat penting dalam lingkungan kerja yang terus berkembang dan dinamis. Kedua, penerapan gaya kepemimpinan yang tepat terbukti dapat meningkatkan efektivitas kerja dan produktivitas anggota tim. Anggota tim yang merasa kebutuhan mereka terpenuhi oleh pemimpin cenderung memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi, merasa lebih termotivasi, dan menunjukkan loyalitas terhadap organisasi.

Selain itu, kepemimpinan situasional berkontribusi pada pengembangan diri dan karier anggota tim. Melalui penerapan gaya coaching dan delegating, misalnya, pemimpin tidak hanya fokus pada pencapaian tujuan jangka pendek tetapi juga mengembangkan keterampilan pengikut untuk jangka panjang. Anggota tim yang mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam lingkungan yang mendukung akan lebih siap untuk menangani tanggung jawab yang lebih besar di masa depan.

Pentingnya komunikasi dalam penerapan kepemimpinan situasional juga tidak bisa diabaikan. Untuk menerapkan pendekatan ini dengan sukses, pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan baik, memastikan bahwa pesan, arahan, dan dukungan dapat tersampaikan secara efektif kepada setiap anggota tim. Komunikasi yang jelas dan efektif membantu dalam mengurangi kesalahpahaman dan membangun hubungan kerja yang harmonis antara pemimpin dan anggota tim.

Namun, penerapan kepemimpinan situasional juga memerlukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan. Tingkat kesiapan dan motivasi anggota tim tidak statis; seiring waktu, kebutuhan dan kemampuan mereka akan berubah. Oleh karena itu, pemimpin harus terus melakukan evaluasi terhadap gaya kepemimpinan yang mereka gunakan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Secara keseluruhan, kepemimpinan situasional merupakan pendekatan yang komprehensif dan adaptif, menawarkan kerangka kerja yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan yang berbeda dalam tim atau organisasi. Pendekatan ini tidak hanya mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien tetapi juga memberikan dampak jangka panjang pada perkembangan profesional anggota tim. Kepemimpinan situasional bukan sekadar metode untuk meningkatkan kinerja, tetapi juga merupakan alat yang kuat untuk membangun kepercayaan, loyalitas, dan komitmen dalam sebuah tim. Di dunia yang terus berubah, kepemimpinan situasional memberikan dasar yang kuat bagi pemimpin untuk tetap relevan dan efektif dalam memimpin organisasi menuju kesuksesan.

Daftar Pustaka

  • Blanchard, K. H. (2007). Leading at a Higher Level: Blanchard on Leadership and Creating High Performing Organizations. Upper Saddle River, NJ: Pearson/Prentice Hall.
  • Hersey, P., & Blanchard, K. H. (1969). Life cycle theory of leadership. Training and Development Journal, 23(5), 26-34.
  • Northouse, P. G. (2018). Leadership: Theory and Practice. 8th Edition. Sage Publications.
  • Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational Behavior. 15th Edition. Pearson Education Limited.
  • Yukl, G. A. (2013). Leadership in Organizations. 8th Edition. Pearson.
  • Prof Apollo, Dokpri, 2018, Kepemimpinan, Situational Leadership

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun