Mohon tunggu...
MULYANA AHMAD DANI 111211231
MULYANA AHMAD DANI 111211231 Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administarasi di Kantor Balai Monitor SFR Kelas I Jakarta

Futsal, Sepakbola dan Catur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kemimpinan Republik Platon

22 Oktober 2024   14:53 Diperbarui: 22 Oktober 2024   15:52 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep kepemimpinan yang diusulkan oleh Plato dalam karyanya The Republic, di mana ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang berlandaskan pada kebijaksanaan dan rasionalitas. Gaya kepemimpinan ini mengutamakan pemimpin yang disebut sebagai philosopher-king, yakni pemimpin yang bijak, rasional, dan memiliki pengetahuan mendalam tentang kebaikan dan keadilan. 

kepemimpinan ideal yang diusung oleh Plato, khususnya dalam karyanya The Republic. 

  • Filosof sebagai Pemimpin (Philosopher-King):

    • Pemimpin yang berada di pusat ilustrasi, memegang gulungan, melambangkan pemimpin ideal menurut Plato, yang disebut sebagai philosopher-king. Pemimpin ini adalah orang yang telah mencapai pengetahuan tertinggi dan memahami kebenaran sejati. Dia mampu memimpin berdasarkan kebijaksanaan dan akal sehat, bukan hanya berdasarkan kekuatan atau kekuasaan semata.
  • Diskusi dengan Para Filosof:

    • Diskusi di sekitar pemimpin menggambarkan proses dialog dan pencarian kebenaran yang menjadi esensi dari filsafat. Dalam pandangan Plato, seorang pemimpin haruslah seorang yang memahami filsafat dan menggunakan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan.
  • Tiga Aspek Jiwa (Logistikon, Thumos, Epithumia):

    • Individu-individu di sekitar pemimpin mewakili tiga aspek jiwa manusia menurut Plato:
      • Logistikon (rasional) – Melambangkan akal yang harus memimpin.
      • Thumos (semangat) – Bagian yang bertanggung jawab atas keberanian dan emosi.
      • Epithumia (hasrat) – Mewakili keinginan dan dorongan yang bersifat fisik.
    • Dalam kepemimpinan, ketiga elemen ini harus seimbang, dengan rasionalitas (Logistikon) sebagai pengendali utama.
  • Kota Ideal di Latar Belakang:

    • Di latar belakang terlihat kota yang ideal, mencerminkan cita-cita Plato tentang Kallipolis, atau kota yang sempurna, di mana pemimpin menggunakan kebijaksanaan untuk menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat.
  • Arsitektur Yunani Klasik:

    • Arsitektur ini menandakan latar belakang budaya Yunani, di mana filsafat dan pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk pemimpin dan masyarakat.

Konsep kepemimpinan dalam pandangan filsafat Platon, khususnya tentang pentingnya akal sehat dan rasionalitas dalam memimpin.

Platon dalam karya besarnya The Republic mengemukakan bahwa kepemimpinan harus dipimpin oleh akal sehat dan rasionalitas. Platon menyebut bahwa setiap individu, termasuk pemimpin, memiliki tiga bagian utama dalam jiwa mereka yang harus diatur dengan baik:

  1. Logistikon (Rasional) – Ini adalah bagian jiwa yang bertanggung jawab atas berpikir logis dan rasional. Menurut Platon, bagian inilah yang seharusnya mengatur dan memimpin tindakan seseorang. Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin yang ideal adalah seseorang yang selalu menggunakan logika dan kebijaksanaan dalam setiap keputusan yang diambil.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun