Mohon tunggu...
Mulya Jingga
Mulya Jingga Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Evaluasi Program pada Dinas Panti Sosial Rehabilitasi Anak Membutuhkan Perlindungan Khusus di Indralaya Menggunakan Model Evalusi Kirpatrick

9 Oktober 2023   20:47 Diperbarui: 9 Oktober 2023   20:52 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dinas Panti Sosial merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Sosial yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, sehari-hari secara fungsional dibina oleh para Direktur terkait sesuai dengan bidang tugasnya.

Dinas Panti sosial rehabilitas anak membutuhkan perlindungan khusus  ini merupakan lembaga yang menangani permasalahan kesejahteraan sosial remaja putus sekolah yang lebih spesifik yaitu pada remaja putus sekolah yang terlantar. Panti sosial ini dalam perkembangan pengelolaannya diambil alih oleh departemen sosial RI melalui kantor wilayah departemen sosial provinsi sumatera selatan.

Panti sosial rehabilitas anak membutuhkan perlindungan khusus ini mentargetkan anak-anak ataupun remaja yang putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tingkat pertama (SLTP) ataupun ke pendidikan tingkat atas (SLTA), karena terkait beberapa macam faktor.

Untuk mengidentifikasi keunggulan dalam program pelatihan perlu dilakukan evaluasi untuk memperbaiki kelemahan yang dimiliki program tersebut, (Rouse, D. 2011). Hal tersebut sesuai dengan tujuan evaluasi yang dikemukakan Wirawan (2011) yaitu untuk mengukur dan menilai apakah pelatihan mencapai tujuannya dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu program.

kegiatan evaluasi menurut Kirkpatrick (2006) adalah untuk mengukur keefektifitasan program pelatihan, apakah sesuai dengan yang direncanakan, sehingga menjadi dasar bagi tim evaluator dalam membuat keputusan berdasarkan hasil evaluasi.

Definisi dan tujuan evaluasi tersebut secara implisit sesuai dengan definisi evaluasi dibidang pendidikan menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

Dalam melakukan kegiatan evaluasi pada program dinas panti sosial rehabilitasi anak membutuhkan perlindungan khusus, menggunakan model evaluasi kirpatrick sebagai acuan yang mampu melakukan penilaian terhadap kualitas dan efektifitas pelaksanaan dari suatu program. Lin & Chuang (2011) mengatakan model evaluasi empat level Kirkpatrick merupakan model evaluasi yang level evaluasinya mencakup keseluruhan program untuk menilai apa yang dibutuhkan.

Model evaluasi kirpatrick ini terdiri dari empat tingkat evaluasi yang berbeda, yaitu tingkat reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil. Namun, untuk mengaplikasikan model ini pada evaluasi lembaga dinas panti sosial remaja putus sekolah, perlu melakukan beberapa penyesuaian. Berikut adalah analisis rinci evaluasi model Kirkpatrick pada lembaga dinas panti sosial rehabi;itasi anak membutuhkan perlindungan khusus:

  • Reaksi (reaction), mengukur bagaimana peserta belajar merespons suatu pelatihan dan juga program. Pada tingkat ini, akan mengevaluasi bagaimana para remaja yang mengikuti program lembaga dinas sosial merespons pelatihan atau program yang mereka terima. Berdasarkan observasi ke lapangan langsung ke dinas panti sosial rehabilitasi anak membutuhkan perlindungan khusus indralaya bahwa peserta belajar dari dinasi panti sosial ini terlibat langsung dan mendukung proses pelatihan yang ada karena mereka merasa program pelatihan yang ada pada dinas panti sosial ini sangat bermanfaat dan relevan bagi kebutuhan hidup mereka kedepannya.
  • Pembelajaran (Learning), mengukur sejauh mana peserta belajar memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman baru. Pada tingkat ini, akan mengevaluasi sejauh mana para remaja telah belajar dari program atau pelatihan yang mereka ikuti. Dalam dinas panti sosial rehabilitasi anak membutuhkan perlindungan khusus, peserta belajar tentu saja mendapatkan peningkatan serta pemahaman baru mereka dalam pengetahuan, pelatihan, dan keterampilan yang mereka dapatkan selama berada di dinas panti sosial ini, serta mereka dapat mengamplikasikan ilmu pelatihan dan keterampilan yang mereka dapatkan disini untuk meneruskan hidup mereka, contohnya seperti keterampilan montir motor, menjahit dan juga salon.
  • Perilaku (Behavior), mengukur apakah peserta menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam konteks perkerjaan atau situasi nyata. Pada tingkat ini, akan mengevaluasi sejauh mana para remaja telah belajar dari program atau pelatihan yang mereka ikuti. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada bapak Mardiansyah, S.Sos., M.Si sebagai kepala Sub. Bagian tata usaha bahwa banyak alumni-alumni lulusan dari dinas panti sosial ini sudah bisa mandiri dan membawa bekal keterampilan yang sudah mereka pelajari selama 6 bulan belajar pelatihan keterampilan di dinas panti sosial rehabilitasi anak membutuhkakn perlindungan khusus, mereka membuka jasa jahit, montir motor atau berkerja di salon.
  • Hasil (Results), mengukur dampak positif dari pelatihan atau program terhadap organisasi atau lembaga. Pada tingkat ini, akan mengevaluasi dampak jangka panjang dari program terhadap para remaja dan masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan dari data lapangan yang didapat bahwa program-program yang ada pada dinas panti sosial rehabilitasi anak membutuhkan perlindungan khusus Indralaya ini sangat memberi dampak positif bagi sasarannya yaitu anak putus sekolah yang ada pada wilayah sumatera selatan. Karena program pelatihan keterampilan yang ada pada dinas panti sosial ini memberi motivasi pada anak putus sekolah agar terus semangat dan tidak menyerah dalam belajar. Meskipun mereka terputus pendidikan formalnya karena berbagai alasan, tetapi mereka tetap bisa mengasah dan melatih keterampilan mereka lewat dinas panti sosial rehabilitasi anak membutuhkan perlindungan khusus ini.

Pada lembaga dinas panti sosial remaja putus sekolah, dapat menggunakan Kirkpatrick Model untuk mengukur sejauh mana program mereka efektif dalam membantu remaja tersebut. Ini melibatkan pengumpulan data melalui survei, wawancara, dan pemantauan, serta menganalisis data tersebut untuk menilai pencapaian setiap tingkat evaluasi. Hasil analisis ini dapat membantu Anda memperbaiki dan mengoptimalkan program untuk mencapai hasil yang lebih baik

 

                            

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun