Disruption adalah buku karya Prof. Rhenald Kasali yang diterbitkan pertama kali tahun 2017. Buku ini membahas suatu fenomena dimana suatu perusahaan besar yang sudah mapan atau di dalam buku ini disebut "Incumbent" (para pemain lama) bisa runtuh dikalahkan oleh perusahaan ataupun pengusaha-pengusaha baru yang lebih inovatif (dalam buku ini disebut new entrant).
Dalam buku ini dibahas perusahaan-perusahaan besar seperti perusahaan taxi, nokia dan perusahaan roll film kodak runtuh karena mereka tidak melakukan inovasi dan ditambah dengan hadirnya perusahaan-perusahaan baru yang lebih inovatif, efektif dan efisien.
Perusahaaan taxi tidak bisa bersaing dengan hadirnya transportasi berbasis online seperti gojek, grab dan uber. perusahaan kodak tidak bisa bersaing dengan hadirnya kamera digital dan perusahaan seperti nokia tidak bisa bersaing dengan hadirnya smartphone seperti iphone dan samsung yg berbasis iOs dan android.
Sebernarnya kodak sudah pernah berinovasi membuat kamera digital, tapi karena kamera digital bisa mengganggu penjualan roll film mereka maka mereka tidak melanjutkan inovasi tersebut. Dan akhirnya, kodak harus rela dikalahkan oleh para kompetitor yang sudah mulai memproduksi kamera digital.
Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa diera digital seperti sekarang kita sudah beralih dari owning economy (ekonomi memiliki) ke sharing economy (ekonomi berbagi)
Owning economy adalah ketika suatu usaha bisa berjalan ketika kita memiliki semua bahan yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut. Contohnya perusahaan taxi konvensional seperti blue bird agar bisa berjalan maka mereka harus memiliki mobilnya, bengkelnya, biaya perawatan kendaraannya, pajak kendaraannya, dan lain sebagainya. Atau perusahaan hotel untuk bisa berjalan maka mereka harus memiliki propertinya, karyawannya, biaya pemeliharaannya, dan lain sebagainya.
Tapi dengan Sharing economy (economy berbagi) kita tidak harus memiliki itu semua. Contohnya seperti perusahaan gojek, grab ataupun uber, mereka tidak harus memiliki kendaraan untuk menjalankan bisnis transportasinya. Atau seperti perusahaan AirBnb, mereka tidak perlu memiliki kamar dan hotel untuk menjalankan bisnis penginapannya. Semua itu bisa dilakukan dengan berbagi antar sesama dengan menggunakan teknologi internet.
Nah, hal-hal semacam ini lah salah satunya yang membuat para pemain-pemain lama sulit untuk bersaing dengan pengusaha-pengusaha pendatang baru yang lebih inovatif, efektif dan efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H