Mohon tunggu...
Mulyadi Djaya
Mulyadi Djaya Mohon Tunggu... Dosen Univ. Papua -

Memotret Papua bagai oase yang tidak pernah kering. Terus berkarya untuk Indonesia yang berkemajuan (#dosen.unipa.manokwari).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Maskawin di Papua Mahal?

26 Februari 2018   13:10 Diperbarui: 26 Februari 2018   13:30 2563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil penelitian penulis sepuluh tahun lalu -- untuk jenis, jumlah dan nilai barang yang dijadikan maskawin pada suku Arfak, Manokwari, Papua Barat adalah sebagai berikut:

Kain Timor (Mena'o): 5 lembar seharga Rp. 10-15 juta

Kain Toba (Hugani): 1 lembar seharga Rp. 15 juta

Kain Merah (Minkanami): 50 m seharga Rp. 1 juta

Kain Cita (Bometka): 60 pice seharga Rp. 18 juta

Paseda/Sampar/gelang dari krang laut (Awaka): 30 buah seharga Rp. 15 juta

Manik-manik (Limoko): 10 buah seharga Rp.250 ribu

Babi (Huech): 2-5 ekor seharga Rp. 1 juta/ekor

Senjata peninggalan Belanda (Lomokot).

Total nilai dana yang disiapkan untuk maskawin mencapai Rp.50-150 juta. Maskawin menjadi milik kedua memplai, namun disimpan oleh pihak keluarga perempuan untuk dijadikan warisan maskawin bagi anak keturunan mereka kelak.  Maskawin menjadi ringan setelah pihak keluarga telah "menabung" sejak lama, selanjutnya menanggung sisa sebesar Rp.10-30 juta. Maskawin karena berzinahan akan lebih besar karena termasuk denda adat yaitu lebih dari Rp. 50 juta.

Senajata Belanda sebagai Maskawin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun