Mohon tunggu...
Mulyadi Handoko
Mulyadi Handoko Mohon Tunggu... Freelancer - Rasa yang terkuak

Setiap detik menit jam hari bulan tahun semua berproses

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Berbuat Baik Pada Orang

10 Mei 2024   17:06 Diperbarui: 10 Mei 2024   17:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebaikan adalah salah satu elemen dasar dalam setiap agama, budaya, dan masyarakat. Ia adalah benang emas yang mengikat kita sebagai manusia. Namun, apakah arti sebenarnya dari kebaikan? Banyak dari kita beranggapan bahwa berbuat baik adalah tindakan sederhana yang dilakukan kepada mereka yang kita sayangi atau yang menunjukkan kebaikan kepada kita. Namun, apakah itu benar-benar mengukur sejauh mana kita bisa melangkah dalam menjalani hidup dengan cinta dan kasih sayang?

Berbuat baik kepada orang yang baik adalah hal yang wajar. Bahkan orang fasik sekalipun dapat melakukannya. Mereka yang bermoral rendah, atau bahkan orang jahat, memiliki kemampuan untuk bersikap baik kepada mereka yang baik kepada mereka. Namun, apa yang membuat kebaikan menjadi lebih bermakna? Kapan kebaikan mencapai titik di mana ia menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar tindakan baik, tetapi menjadi tindakan heroik?

Kisah nyata sering menginspirasi kita dengan contoh-contoh orang yang mampu menunjukkan kasih sayang dan pengertian kepada mereka yang tidak pantas menerimanya. Ini bukan hanya tentang memaafkan mereka yang telah menyakiti kita, tetapi juga tentang membantu mereka yang telah mencelakai kita. Ketika kita berbuat baik kepada mereka yang tidak baik kepada kita, kita tidak hanya menunjukkan kemampuan kita untuk mengatasi kesulitan, tetapi kita juga mengubah narasi dalam hubungan antar manusia.

Tindakan semacam ini memerlukan keberanian dan kepercayaan diri. Itu adalah ungkapan dari kekuatan batin yang melampaui ketidakadilan dan kepahitan. Ketika kita memilih untuk bersikap baik kepada seseorang yang telah melukai kita, kita mengubah dinamika kekuasaan. Kita menjadi agen perubahan, menolak untuk membiarkan kejahatan dan kebencian mendikte tindakan kita.

Pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa kita harus melakukannya? Apa manfaat dari menunjukkan kebaikan kepada orang yang tidak layak menerimanya? Jawabannya terletak pada dampak jangka panjang yang dapat kita ciptakan. Saat kita berbuat baik kepada orang yang tidak baik kepada kita, kita menyebarkan pesan perdamaian dan pemahaman. Kita menunjukkan kepada dunia bahwa kekerasan dan kebencian bukanlah solusi, tetapi kebaikan adalah jalan menuju penyembuhan.

Meskipun mungkin tidak selalu mudah, tindakan kebaikan terhadap mereka yang tidak layak menerimanya dapat membuka pintu untuk rekonsiliasi dan pemulihan. Itu adalah pesan bahwa setiap orang, terlepas dari kesalahan mereka, memiliki kesempatan untuk berubah. Ini adalah undangan untuk dunia yang lebih baik, di mana kita semua dapat belajar dari kesalahan dan menemukan jalan menuju kedamaian.

Oleh karena itu, mari kita ingat bahwa kebaikan tidak hanya tentang melakukan apa yang wajar atau mudah. Kebaikan sejati adalah tentang melakukan yang luar biasa. Berbuat baik kepada orang yang tidak baik kepada kita bukan hanya tindakan kebaikan, tetapi juga tindakan keberanian, belas kasih, dan harapan. Dengan begitu, kita bisa menjadi agen perubahan dan menciptakan dunia di mana kebaikan selalu menang atas keburukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun