Mohon tunggu...
Mulyadi Handoko
Mulyadi Handoko Mohon Tunggu... Freelancer - Rasa yang terkuak

Setiap detik menit jam hari bulan tahun semua berproses

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Virus Corona Pasti Akan Berlalu

3 April 2020   17:05 Diperbarui: 3 April 2020   17:08 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wabah yang dikenal dengan Covid-19 (Corona Virus Disease 19) sedang melanda dunia yang dimulai dari Wuhan Negara China atau sekarang lebih dikenal Tiongkok. Bukan negara kita Indonesia saja yang terdampak, namun hampir seluruh negara di dunia sehingga virus Corona ini disebut dengan Pandemi karena menular begitu cepat. 

Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak virus Corona terkesan santai ketika awal mula masuk ke Indonesia, tidak ada tindakan pencegahan hingga menyebabkan polemik di masyarakat, banyak persepsi sehingga dibenturkan dan dibandingkan dengan negara lainnya. 

Wabah penyebaran virus Corona ini di Indonesia memang aneh dan mungkin kejadian yang sangat unik, ditengah penyebaran virus dan semakin banyak korban akibat virus Corona ini banyak kejadian yang internal dalam negeri maupun eksternal lua negeri yang ingin mempolitisasi musibah yang hampir rata di dunia ini. 

Dari tekanan luar negeri melalui WHO mempertanyakan kenapa Indonesia sangat santai menanggapi virus ini, dari dalam negeri pun juga malah lebih parah, beberapa pihak atau individu meminta segera lockdown atau karantina dari pemerintah pusat, ada yang mencari panggung demi untuk kepentingan politik masa depan dan banyak lainnya. 

Di luar kepentingan itu semua ternyata dampak dari lockdown itu ternyata lebih memperparah keadaan di masyarakat, gesekan sosial, dampak sosial lebih mengerikan dari virus Corona itu sendiri, kenapa seperti itu? 

Kita bisa membayangkan jika lockdown itu terjadi di Indonesia, semua masyarakat tidak bisa keluar rumah dalam beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan, apakah orang mampu tanpa aktivitas apapun di luar rumah, hanya di dalam tidak bisa keluar rumah, yang pasti semua biaya makan minum ditanggung oleh Pemerintah pusat yang disalurkan ke Pemerintah Daerah, apakah akan bisa merata?

Apakah semua masyarakat bisa menerima bantuan tersebut, perbandingan 50:50 bisa mendapatkan bantuan itu, karena kebanyakan pejabat kita atau yang punya Otoritas masih punya family yang harus diprioritaskan kebutuhannya daripada orang lain. 

Tidak bisa dibayangkan jika terjadi lockdown, penjarahan di toko mini market supermarket dan yang lainnya karena sebagian besar masyarakat penghasilannya adalah dari keseharian, tidak semua dari mereka mampu memenuhi kebutuhan dalam beberapa hari, mereka akan kelaparan dan akan ricuh riuh keadaan ini jika seandainya terjadi lockdown. 

Namun kebijakan itu tidak terjadi di Indonesia, kita tahu dampak dari kebijakan itu akan merugikan masyakat Indonesia, kita juga tahu seperti negara India yang melakukan Lockdown membuat masyarakatnya kocar-kacir riuh di jalanan karena tidak bisa berbuat apa-apa, mereka kelaparan hingga akhirnya sebagian besar mereka harus mudik dengan berjalan kaki menempuh perjalanan ratusa kilometer.

Pemerintah Indonesia melalui kajian dari beberapa ahli dan para pembantunya akhirnya memberikan kebijakan darurat sipil yang artinya kebijakan otoritas diserahkan kepada seluruh Kepala Pemerintah Daerah hingga memberi anggaran sekitar 400 triliun lebih untuk pencegahan covid-19 ini. 

Mayoritas masyarakat Indonesia masih percaya dengan Pemerintah saat ini yang juga diperkuat oleh beberapa hasil survei, hingga opini ini ditulis dan dipublish kita semua berharap dengan kebijakan Pemerintah semua bisa diatasi dengan cepat, percayalah badai pun akan berlalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun