Perpustakaan salah satu wadah untuk menimba ilmu secara otodidak melalui sumber yang kaya ilmu pendidikan yaitu berupa buku. Buku adalah jendela dunia namun disaat ini perpustakaan-perpustakaan sudah hampir tidak di jamah lagi, buku-bukunya oleh sebagian kutu buku. Bahkan beberapa perpustakaan saat ini tidak beroperasi lagi dikarenakan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Uda Mula mencoba kembali kemasa lampau yang mana dahulu perpustakaan salah satu gudang ilmu yang selalu dinanti-nanti oleh masyarakat (Perpustkaan keliling). Tenaga keperpustakaan disibukkan dengan datangnya para kutu-kutu buku yang ingin membaca disudut-sudut ruang baca. Disibukkan dengan melayani peminjaman buku (Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan Perpustakaan nagari. Begitu juga dengan berbagai bentuk perpustakaan-perpustakaan sekolah. Tidak asing lagi jikalau perpustakaan dikatakan gudang ilmu. Saat itu memang perpustakaan berfungsi sebagai mana mestinya.
Era abad 21 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berkembang dengan pesat, salah satunya dibidang pendidikan. Pada bidang pendidikan berpengaruh signifikan seiring dengan perkembangan zaman. Pengaruh negatif yang sangat mencolok sekali pada perpustakaan yang manual yaitu kurangnya minat para kutu buku dalam mengunjungi perpustakaan karena sudah beralih pada perpustakaan digital.
Terasa sepinya pengunjung perpustakaan-perustakaan daerah, sekolah, TBM, perpustakaan nagari, dan perpustakaan keliling bahkan sudah tidak adalagi dalam sehari itu pengunjung perpustakaan yang datang walaupun hanya sekedar membaca, dikarena sekarang seluruh isi dunia / jendela dunia itu sudah dalam gengaman.
Gadget yang beraneka ragam fitur yang mengadokomodasi dari semua ini. Apa saja yang diinginkan dalam hitungan menit akan tampil tidak butuh waktu lama. Lalu bagaimana perpustakaan manual....
Abad 21 era kurikulum merdeka membelajarkan peserta didik dengan istilah merdeka belajar yang memberikan keleluasaan pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik berasaskan profil pelajar pancasila.
Salah satu profil pelajar pancasila yang Uda Mula terapkan dalam berliterasi menceritakan isi buku berdasarkan sampul buku pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VA UPT SD Negeri 04 Sungai Gadiang yaitu mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Pada kesempatan ini Uda Mula mencoba menggerakkan berliterasi membaca memanfaatkan perpustakaan yang ada dilingkungan sekitar (sekolah) dengan memadukan materi pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V tentang Elemen berbicara dan mempresentasikan dengan tujuan pembelajaran yang mana peserta didik mampu menceritakan informasi tentang isi buku berdasarkan sampul buku
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut Uda Mula merasa pembelajaran bermakna dengan memanfaatkan buku-buku di perpustakaan sekolah dibuktikan dengan peserta didik berperan aktif dalam mencari informasi tentang isi buku berdasarkan sampul buku. Secara keseluruhan dari peserta didik kelas 5A UPT SD Negeri 04 Sungai Gadiang yaitu Abel, Dafva, Fauziah, Raki, Kaywa,Fadhel,Nisa, Arif, Giska, Rido, Syakilla, dan lainnyaÂ