Mohon tunggu...
Mulyadi A SPd
Mulyadi A SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru PPPK, Ketua PKBM AT-TARIQ, Penulis

Mulyadi.A, S.Pd. adalah nama pemberian dari Ayah dan Ibu tercinta Awaluddin (alm) dan Ramailis (alm). Pekerjaan saat ini sebagai guru PPPK di SD Negeri 04 Sungai Gadiang Kec. Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Serta selaku Ketua PKBM AT-TARIQ Kec. Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan. Disamping ini hobbi menulis, Alhamdulillah dari aktivitas hobbi yang selama ini di pupuk dengan motivasi dan semangat juang yang tiggi sudah menelurkan beberapa karya tulis berupa Buku yang sudah di terbitkan dan ber ISBN seperti, Kabut Cinta Di Langit Saribu Rumah Gadang, Model Pembelajaran Kontemporer dan Penyajiaannya, PTK Pengembangan Profesi Guru. Merayu Tuhan, Pemenang Lomba Cipta Puisi tingkat Nasional yang karyanya dibukukan dengan Judul "Cinta Utopia yang Indah". "Puisi dan Mimpi". Kemudian pernah menjadi mereviw buku "Sunan dan Laon" bersama penerbit PT Insan Cindekia Solok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

P5 Daur Ulang Botol Air Mineral Jadi Hiasan Bermanfaat

2 November 2023   22:24 Diperbarui: 2 November 2023   22:40 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dapat dipungkiri saat, ini botol-botol air mineral menjadi sampah yang tidak berguna. Sampah-sampah tersebut dapat dijumpai dimana saja, dijalanan, trotoar, pasar, sekolah-sekolah dan di tempat-tempat keramaian umumnya. Tumpukan sampah tersebut menjadi permandangan yang tidak menarik, bahkan menimbulkan bau yang tidak sedap. Semua itu ulah tangan jahil-jahil yang tidak bertangung jawab. Sejak di berlakukan kurikulum merdeka, salah satu programnya adalah P5. 

Program P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati, dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila saat ini gencar-gencarnya dilaksanakan di sekolah-sekolah formal baik negeri maupun swasta dan sekolah nonformal yang menerapkan kurikulum merdeka. Kegiatan ini dilakukan merupakan salah satu solusi permasalahan lingkungan sekitar yang menantang sehingga perlu di cari solusi untuk penyelesaiannya sehingga barang-barang bekas yang merupakan limbah yang tidak bermanfaat dapat dibermanfaatkan kembali.

Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan sebuah projek dengan rangkaian kegiatan yang tersusun dengan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan tertentu. Serangkaian kegiatan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang diawali dengan kegiatan penyelidikan kemudian diakhiri dengan suatu pengambilan keputusan yang tepat. Pada kegiatan ini peserta didik dijadwalkan untuk menghasilkan produk atau tindakan-tindakan yang bermanfaat.

 Berdasarkan Pedoman Kemendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah sebuah kegiatan kokurikuler yang berfokus pada pendekatan proyek untuk memperkuat upaya dalam mencapai kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan secara pleksibel dengan konten kegiatan serta waktu pelaksanannya dirancang khusus dari kurikulum inti. Rangkaian materi dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini tidak perlu terkait pada seluruh matapelajaran yang diterapkan pada satuan pendidikan. Kemudian tujuan dari kegiatan ini juga bisa melibatkan masyarakat, dunia kerja dalam pelaksanaannya.

Sebelum pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila seseorang atau sekelompok orang dalam pelaksanaannya perlu mengetahui alur kegiatan  yang terdiri beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Pengenalan, 2. Kontektualisasi, 3. Aksi,  4. Refleksi.

Tahapan Pengenalan:  Mereka atau peserta didik yang akan melaksanakan kegiatan terlebih dahulu diperkenalkan dengan lingkungan sekitar yang menjadi tujuan utama pelaksanaan kegiatan. Tahapan kontektualisasi: memahami kejadian-kejadian yang perlu dilakukan tindakan secara cepat dan tepat. Kemudian melakukan Tahapan aksi untuk menacarikan solusi penyelesaian permasalahan tersebut yang diintegrasikan kedalam mencari atau menetapkan langkah-langkah penyelesaian masalah yang terjadi. Setelah melakukan tahapan pengenalan, tahapan kontekstual, dan tahpan aksi. Tahapan berikutnya adalah melakukan refleksi. 

Tahap ini akan merencanakan apakah kegiatan ini dilakukan secara mandiri, individual maupun kelompok. 

Mengingat banyaknya sumber pencemaran lingkungan, salah satunya dari botol bekas minuman. Kami selaku pelajar pancasila yang menerapkan kurikulum merdeka mencoba melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Adapun tema yang kami usung dalam kegiatan ini adalah daur ulang botol air mineral menjadi hiasan yang bermanfaat.

Adapun langkah-langkah yang kami laksanakan pada minggu pertama melakukan tahapan pengenalan pada lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar yang limbah bekas botol air miniral yang mudah dijumpai serta kurang perhatian dari masyarakat sekitar. Tahapan Kontektualisasi dengan adanya kejadian tersebut dengan hasil pengamatan dari beberapa peserta didik dari kelas VA SD Negeri 04 Sungai Gadiang, diambil suatu kesimpulan hasil kolaborasi wali  kelas Pak Mulyadi.A, S.Pd dengan peserta didiknya direncakanlah untuk melakukan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila mendaur ulang botol bekas air mineral menjadi hiasan kelas yang indah dan menarik. 

Tahapan aksi  pada tahapan ini perserta didik dan wali kelas membentuk TIM fasilitator Projek Penguatan Profil Pancasila untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dilingkungan sekitar. Berdasarkan hasil refleksi kegiatan ini dilakukan secara berkelompok dengan tim-tim yang solid bekerja keras penuh semangat dengan segala tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun