Mohon tunggu...
Lyfe

Sangat Ironis jika Perusahaan Mengorbankan Mutu Demi Memperoleh Sertifikat ISO 9001

19 April 2018   10:54 Diperbarui: 19 April 2018   11:02 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ironis sekali bila ada perusahaan yang dengan sengaja menurunkan kinerja mutu dengan cara memperlebar toleransi spesifikasi dengan alasan agar sistem manajemen mutu dapat berjalan lancar. 

Ini sangat ironi sekali karena bukankah falsafah manajemen mutu adalah "Hari esok lebih baik dari hari ini". Hanya karena takut tidak mendapat sertifikat jangan malah menurunkan kondisi hari ini yang sudah baik. Berikut adalah contohnya :

"Disuatu perusahaan sebelum menerapkan ISO 9001 telah menetapkan batas toleransi berat produk 0.1%. Tidak selalu tercapai, tetapi pernah dicapai. Kemudian timbul inisiatif menurunkan standarnya menjadi 0.4%. Alasannya sangat ironis yakni agar tidak ada masalah sertifikasi"

Seharusnya demi mencapai target standar, perusahaan membuat program perbaikan secara terencana yang berkesinambungan, daripada memperlebar toleransi atau menurunkan standar. Proses sertifikasi tidak akan gagal jika saat ini target belum tercapai, jadi tidak perlu dirisaukan.

Sumber : Buku "101 Kesalahan Konsepsi - Pengembangan dan Implementasi Sistem Manajemen Mutu Standar Internasional ISO 9001" By WIlly Susilo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun