Kebanyakan perusahaan lebih memilih badan sertifikasi yang mudah diatur, jika demikian berarti perusahaan tidak memiliki komitmen yang kuat. Tanpa disadari padahal sebenarnya itu akan merugikan perusahaan itu sendiri, karena tidak memperoleh manfaat jasa pemeriksaan dan manfaat dari pengakuan yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut.Â
Sertifikat yang dikeluarkan oleh setiap badan sertifikasi relatif sama, yang membedakan adalah reputasi. Ada badan sertifikasi yang dinilai oleh masyarakat sebagai badan sertifikasi yang bermutu, dan ada yang dinilai tidak bermutu, tergantung reputasinya, dan kualifikasi auditor adalah salah satu yang menentukan reputasi suatu badan sertifikasi.
Badan sertifikasi yang bonafid biasanya memiliki assessor yang sudah qualified, sedangkan assessor yang sedang belajar biasanya mengisi badan sertifikasi yang tidak punya nama.
Sumber : Buku "101 Kesalahan Konsepsi - Pengembangan dan Implementasi Sistem Manajemen Mutu Standar Internasional ISO 9001" By WIlly Susilo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H