Mohon tunggu...
Aqshobianalmuttaqyn
Aqshobianalmuttaqyn Mohon Tunggu... Jurnalis - Istirahat yang cukup dan olah raga ringan ; kebanyakan ORang mengidap Virus Corona malahan berhenti dirumah 7o persen kalau kondisi ringan dapat disemnbuhkan dengan dirumah , atau dirawat dirumah . beberapa diantaranya diikuti demam , Flu ringan , batuk kering dan radang : otoritas Kesehatan menyarankan Untuk tidak ker umah sakit , ke dokter , maupun Klinik..lHo piye kareppe ...alasan Bisa menuylar ke Pasien Lainnya di rumah sakit ..Berabe...Tragis..
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Acarya: Asubha Bhvana Harfia

27 Februari 2021   17:13 Diperbarui: 27 Februari 2021   17:28 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DDF _ ragassa pahanaya

Arti : Perenungan terhadap Asubha harus dilaksanakan untuk
penghancuran nafsu-nafsu". ( Anguttara Nikaya.IV.357 ).
Apa itu Asubha Bhavana?

Asubha Bhvana secara harfia dapat di pahami sebagai meditasi yang
mempergunakan objek menjijikan.Tentunya sulit memahaminya jika bhavana
di pahami sebagai meditasi pada umumnya.Meditasi dalam Buddhisme juga
di pahami sebagai meluaskan kesadaran.Jadi apa itu Asubha
Bhavana? Asubha Bhavana adalah suatu metode untuk mengembangkan
kesadaran bahwa pada sejatinya tubuh atau jasmani ini kotor dan
menjijikan.Dengan kesadaran tersebut,esensinya adalah agar tidak
terjadi kemelekatan atas tubuh.:


1.Melihat tubuh/jasmani sebagaimana adanya sebagai "bukan aku",karena
kehancuran jasmani saat terurai bukan ada dalam kendali diri kita,kita
tidak dapat terhindar dari mekanisme alam yang sebagaimana adanya.
2.Melihat tubuh/jasmani senagaimana adanya yang akan mengalami
kehancuran dan terjadi proses yang sangat menjijikan,sehingga sadar
tidak perlu terlalu terikat secara belebihan menikmati kesenangan dari
tubuh yang indah,cantik dan tampan.
3.Melihat tubuh/jasmani sebagaimana adanya sehingga dalam kesadaran
bahwa tubuh ini akan hancur dan megalami proses penguraian yang sangat
menjijikan,sehingaa tidak perlu melekat terhadapnya dan kemudian
menjadi sombong dan angkuh merendahkan mahkluk lain.
4.Point utamanya adalah melihat tubuh atau jasmani sebagaimana
adanya,yang tidak kekal akan mengalami kehancuran serta proses
penguraian yang sangat menjijikan sehingga muncul suatu awarenes dan
feel untuk tidak melekat atas tubuh atau jasmani itu sendiri.
Di antaranya objek Asubha Bhavana adalah:


1. Uddhumataka : Mayat yang menggembung.
Mayat menggembung, mencontohkan kelapukan badan jasmani. Perenungan
terhadap mayat menggembung cocok bagi seseorang yang bernafsu terhadap
kecantikan / kemolekan / ke-seksi-an bentuk tubuh.
2. Vinilaka :Mayat yang telah berubah warna.
Menunjukkan kelapukkan kulit, sesuai bagi seseorang yang bernafsu
terhadap kecantikan kulit dan wajah.
3.Vipibbaka :Mayat yang telah bernanah.
Mayat bernanah dengan bau busuk yang keluar dari luka pada badan
jasmani, cocok bagi seseorang yang bernafsu terhadap bau manis badan,
yang dihasilkan dengan cara2 buatan, seperti parfum, bunga-bunga,
wangi-wangian, dan salep-salepan.


4.Vicchiddaka : Mayat yang membelah.
Mayat membelah, menunjukkan adanya bermacam-macam lubang didalam badan
jasmani adalah sesuai bagi seseorang yang bernafsu terhadap bentuk
badan jasmani yang "padat-berisi" / sintal / "sekel" ( bahenol ).
5. Vikkhayitaka : Mayat tersobek-sobek/hancur.
Mayat tersobek-sobek menggambarkan kehancuran dari kesempurnaan dan
kepadatan daging adalah sesuai bagi seseorang yang bernafsu terhadap
kepadatan daging di dalam bagian-bagian tertentu badan jasmani seperti
dada, pantat, paha, dan lain-lain.
6. Vikkhittaka : Mayat yang terpisah-pisah anggota tubuhnya.
Mayat terpisah-pisah dengan anggota-anggota badan jasmani yang
berserakan, adalah sesuai bagi seseorang yang bernafsu terhadap
pergerakan badan jasmani yang lemah lembut, anggun, ayu, lemah
gemulai.
7. Hatavikkhittaka : Mayat terpotong dan terpisah-pisah anggota tubuhnya.
Mayat yang terpotong-potong dan terpisah-pisah dengan sendi-sendi yang
terlepas, adalah sesuai terhadap seseorang yang bernafsu terhadap
kesempurnaan sambungan-sambungan badan jasmani.
8.Lohitaka : Mayat yang berdarah.
Mayat berdarah, menunjukkan kejijikan badan jasmani yang dilumuri
dengan darah, adalah sesuai terhadap seseorang yang bernafsu terhadap
kecantikan yang dihasilkan oleh perhiasan-perhiasan.
9. Puluvaka : Mayat dikerumuni oleh cacing-cacing.
Mayat dikerumuni cacing-cacing, menggambarkan keadaan badan jasmani
yang dikerumuni berbagai jenis cacing , belatung, ulat , dan
binatang-binatang menjijikkan, adalah sesuai terhadap seseorang yang
bernafsu terhadap kecantikan yang dihasilkan oleh perhiasan-perhiasan.


10.Atthika :Kerangka mayat / tulang-belulang.
Tulang kerangka, menggambarkan kengerian dari tulang-tulang badan
jasmani, adalah sesuai bagi seseorang yang bernafsu terhadap
kesempurnaan dari gigi dan kuku-kuku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun