Mohon tunggu...
Mulkiah Dewi
Mulkiah Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Love yourself

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jagalah Mulutmu untuk Tidak Melukai Orang Lain, Salah Satu Pesan dalam Novel Epos Mahabharata

17 September 2022   22:54 Diperbarui: 17 September 2022   23:10 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kerap kali kita menganggap bahwa perkataan kita itu sudah benar, tapi ketika kita tahu bahwa perkataan yang kita ucapkan justru malah melukai hati orang lain. Mereka tersinggung dengan perkataan kita yang bahkan sampai bisa melukai nya, maka demikian jika ingin berbicara lebih baik kita berpikir terlebih dahulu. Seperti apa kata pepatah "Mulutmu adalah harimau mu". Seperti yang ada pada novel Epos Mahabharata.

Singkat cerita ketika keadaan kerajaan sedang tidak baik-baik saja ketika para Pandawa meninggalkan kerajaan menuju hutan ke tempat pengasingan. Kemudian pada saat itu Dritarastra menanyakan kepada Widura untuk menceritakan keadaan kerajaan saat keberangkatan Pandawa pergi meninggalkan kerajaan. Setelah Widura menceritakan itu semua, Dritarastra merasa sedih dan cemas. Lalu tak lupa juga ia menanyakan tentang rakyat nya setelah para Pandawa meninggalkan kerajaan.
Pada saat itu Dritarastra sedang memberi nasihat kepada Widura karena ia sadar bahwa Widura lebih bijak dari pada dirinya. Namun pada saat itu ia kesal karena mendengar nasihat-nasihat Widura lalu Dritarastra berkata dengan lantang, seperti ini kutipan dalam novelnya "Hai Widura, diamlah! Engkau selalu
bicara dengan nada memihak Pandawa dan menjelek-jelekkan anak-anakku. Engkau tidak pernah menghargai kebaikan kami. Ketahuilah, Duryodhana terlahir dari darah dagingku. Bagaimana mungkin aku mengenyahkan dia? Apa perlunya engkau menasihatiku tentang pekerti-pekerti luhur? Aku tidak percaya lagi padamu dan aku tidak membutuhkan engkau lagi. Kalau kau mau, kau bebas mengikuti Pandawa ke mana pun."  
Kemudian setelah berkata seperti itu, Widura merasa sedih dan bergegas pergi dengan mengambil keretanya lalu dengan sekencangnya menyusupi hutan rimba dan menemui para Pandawa. Lalu setelah kepergian Widura itu, Dritarastra merasa semakin gundah, yang seharusnya ia tidak melakukan itu.

Dari sini kita belajar bahwa lebih baik berpikir terlebih dahulu untuk mengatakan sesuatu daripada mengatakan namun akhirnya melukai orang lain. Pada akhirnya kita sendiri yang menyesal karena perbuatan diri sendiri yang telah melukai orang lain dengan perkataan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun