Mohon tunggu...
Nurmuliayanti Muis
Nurmuliayanti Muis Mohon Tunggu... -

apa adanya aku adalah aku sungguh sedih dan bahagiaku adalah rahasiaMu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

1 Pesan Masuk

7 Desember 2011   05:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:43 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tiitttt……tiitttt…..
1 pesan masuk

entah kau sedang marah atau terdiam
tapi tiap kali ku mendengar, membacanya
ada beribu pertanyaan yang muncul

seolah
kau meminta ku mengiyakan inginmu yang tersembunyi
memintaku mempertimbangkan jawaban
atas tanya yang telah kau ucap

barisan huruf tak bermakna itu
kadang membuatku
tersenyum dengan mata berbinar-binar
terdiam dengan kening berkerut
ataukah hanya bisu dalam hening

ku tarik nafasku berat
terasa beban menimpa hatiku oleh rasa
membentuk kelabu yang berakhir dengan derai hujan
menyisakan harapan-harapan hampa tak terjawab

kumainkan jari-jari kecilku
mengetik kata per kata
sebagai balas untukmu

dan
ku kembali larut dalam diam,
lamunku jauh, kosong
entah apa yang bermain di otakku
ku serasa berlari menuju kekinianmu
diiringi lagu tentang pelangi yang datang saat hujan reda di bulan desember

ku masih di sini,di balkon rumahku,
tempat, ku biasa membaca kembali
semua pesan darimu
berteman secangkir teh
dan seulas senyum kala langit berhiaskan warna biru keunguan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun