Mohon tunggu...
Muliayama Tanjung
Muliayama Tanjung Mohon Tunggu... -

Guru Bidang Studi Matematika di SMKN 1 Tomoni

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Diklat Online Matematika

27 November 2013   20:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:36 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali membuka situs http://etraining.p4tkmatematika.org, saya sangat penasaran untuk dapat mengikuti diklat yang diadakan P4TK Matematika Yogyakarta. Beberapa kali saya mencoba untuk dapat mengikuti diklat secara langsung, tapi selalu gagal. Hingga pada suatu saat saya membuka situs tersebut dan menemukan panggilan diklat online. Waktu itu dalam hati sebenarnya ragu juga, apakah diklat ini akan berhasil menambah wawasan saya, tapi .... mencoba  adalah hal baru adalah kebiasaan saya sejak dulu.

Setelah ada pengumuman bahwa nama saya terdaftar dalam salah satu peserta untuk angkatan ke-IV saya gembira, sebab rasa penasaran ini bisa terlepaskan, apalagi saya merasa tertantang untuk membuktikan kepada Pimpinan saya (Kepala Sekolah) , bahwa dengan mengikuti diklat secara online, wawasan, pengetahuan saya dapat bertambah, tidak kalah dengan diklat secara tatap muka.

Pertama mengikuti pretes yang dilaksanakan saya langsung dapat memperkirakan, betapa asiknya diklat online ini. Ada beberapa keuntungan dibanding diklat tatap muka, yaitu Kita dapat mengatur waktu (Belajar manajemen waktu), Pengetahuan tentang intternet otomatis bertambah, dan satu lagi jam pelajarannya tidak mungkin dikurangi, seperti kebanyakan diklat tatap muka yang saya ikuti. Karena sudag menjadi rahasia umum bahwa diklat tatap muka di kalangan birokrasi kadang hanya merupakan formalitas.

Segi kekurangannya, bagi saya pribadi hanyalah kita tidak dapat bertatap muka secara langsung. Tapi, bukankah sekarang adalah jaman teknologi, dimana batasan jarak seolah-olah tidak lagi memiliki garis.

Buat seluruh rekan guru, khususnya guru matematika, marilah kita mengubah paradigma kita, sudah bukan jamannya lagi kita menggunakan cara kuno yang membosankan di dalam kelas. Berani mencoba itu adalah hal yang baik.

Salam Matematika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun