Mohon tunggu...
Muliani Kadir
Muliani Kadir Mohon Tunggu... PNS -

Pekerja data

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Data Inflasi Dikumpulkan

20 April 2018   12:00 Diperbarui: 20 April 2018   12:28 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka inflasi merupakan angka yang paling ditunggu-tunggu setiap bulan oleh banyak pengguna data yang berasal dari kalangan pemerintah, pemerhati ekonomi, perusahaan dan stakeholder lainnya di Indonesia. Ketika membuka situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS), maka angka inflasi merupakan salah satu data yang disajikan dalam menu indikator strategis. Hal ini menunjukkan bahwa informasi mengenai angka inflasi merupakan data yang sangat penting dan dibutuhkan.

Angka inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen. Adapun Indeks harga konsumen diperoleh dari penghitungan rata-rata perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga secara periodik atau dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya harga konsumen dikumpulkan oleh BPS  setiap bulan pada 82 kota yang terdiri dari 33 ibu kota propinsi dan 49 kota-kota besar di seluruh Indonesia. Lalu siapakah pihak-pihak yang berperan dalam pengumpulan data tersebut?

Pengumpul data

Salah satu ujung tombak dalam seluruh kegiatan BPS adalah para pencacah atau pengumpul data. Setiap bulannya, petugas pengumpul data Harga Konsumen mengunjungi pasar tradisional, pasar modern dan outlet untuk mengumpulkan data harga barang dan jasa pada tingkat konsumen dengan bekal kuesioner dan alat tulis. Pengumpulan data ini bersifat periodik, ada yang dikumpulkan setiap bulan, ada yang mingguan, bahkan ada yang dikumpulkan setiap hari.

Komoditas apa saja yang dikumpulkan datanya?

Secara umum, harga konsumen terbagi atas dua, yaitu barang dan jasa. Harga konsumen untuk barang dan jasa kemudian dikelompokkan kedalam tujuh kelompok pengeluaran, yaitu

  • bahan makanan;
  • makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau;
  • perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar;
  • sandang;
  • kesehatan;
  • pendidikan, rekreasi dan olah raga;
  • transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Setiap kelompok masih terbagi lagi menjadi beberapa subkelompok, dan setiap subkelompok terdiri atas beberapa komoditas. Sebagai contoh, komoditas bahan makanan subkelompok bumbu-bumbuan antara lain bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, merica dan lain-lain. Sedangkan contoh komoditas bahan makanan subkelompok sayur-sayuran antara lain kangkung, bayam, kubis dan lain-lain. Oleh petugas pengumpul data, harga konsumen dari komoditas-komoditas tersebut dicatat pada kuesioner setiap bulan untuk dilaporkan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun