Mohon tunggu...
Muliana Adigunawan
Muliana Adigunawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis amatir yang terus meng upgrade diri.

Ada suara didalam diri, entah dipikiran atau dihati, semua itu membentuk melodi, yang menemani hari hari, tatkala sendiri, yang kalau diteliti terdapat inspirasi , temukanlah dan sadari, maka pemahaman tentang diri, akan dimengerti.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gagal Bernalar (Bagian 3)

6 Juni 2023   09:59 Diperbarui: 13 Juni 2023   14:30 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id//?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1253004

"Untuk bisa menemukan akar, kita harus melihat kedasar, dasar biasanya ada ditanah, didalam tanah lah akar disembunyikan "

qoutes diatas mungkin terlihat sederhana oleh membaca yang budiman, tapi bagaimana kalau logika yang sederhana itu kita jadikan dasar untuk membongkar lebih dalam tentang kelanjutan dari cerita ini,.

Untuk bisa menemukan akar, kita harus melihat kedasar, dasar biasanya ada ditanah, didalam tanah lah akar disembunyikan.

Kalau dikaitkan dengan cerita ini, Gagal bernalar,

Judul cerita ini terlihat ambigu dan tidak jelas
Untuk memperjelasnya kita membutuhkan dasar dasar didalamnya apa sebenarnya tema,tokoh, alur, konflik, dls dlm cerita ini,.
Gak nyambung kan, harusnya kan dibahas langsung melalui jalan cerita, 

heheheh, namanya juga gagal nalar

sekapur sirih dari cerita ini adalah dari niat penulis meluruskan akal sehat pada generasi muda yang tumbuh ditanah air kita ini, Biar tidak dungu seperti  tokoh utama cerita ini, penulisnya juga sama dunggunya,alurnya dibuat ngalor ngidul ,tidak jelas ujung pangkalnya. 

Mungkin karena orangnya unik yang terlahir dari kurangnya pendidikan,Buang buang waktu pembaca yang budiman aja,, Hadehhhhh, menyedihkan,,,,, 

sudah tidak melakoni prosedur menulis yang baik dan benar,  gak tahu prosedur sistematik menulis , hanya memenuhi folder sampah dikompasiana aja!!!

(maaf kalimat sekapur sirih diatas hanya hanya membuang sampah jiwa yang penuh saat overthinking ,tiba tiba dia datang mau meracuni otak,ya udah dia tak tulis, biar ikut menjadi sejarah dalam tulisan ini) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun