"Baju yang kau pakai belum tentu ukurannya sama denganku, jadi jangan memaksaku harus melakukan seperti apa yang kau mau"
Jauh dibawah cahaya bintang kecil yang berada dilangit, dikegelapan malam yang membawa angin dingin, didalam sebuah kamar ukuran 3x4, aku melihat keatas, sehingga nampak jelas terlihat langit langit rumahku yg tersusun rapi, yang mulai mengalami kelapukkan karena dimakan usia, ada pula keautentikkan dari sebatang kayu, yakni sebuah kayu reng yang melintang dari tembok  satu ketembok yang lainnya dengan tubuh dililit oleh kabel membawa buah harapan yakni sebuah lampu kecil yang menjadi penerang kamar. Disetiap sudut tembok juga terdapat hiasan dinding berupa sarang laba laba yang menandakan si pemilik rumah adalah orang yang malas dan pastinya belum membaca buku yang berjudul atomic habits,.Â
"Kletek"tek" Ser"(suara korek api)Â
Sebatang Surya 12 Â ku nyalakan, inspirasi didalamnya pun muncul lalu terbakar terbang tinggi, sebagian asapnya fokus menuju tujuannya keluar melalui salah satu genteng yang sedikit bocor ditimpa layangan anak tetangga yang tak bertanggung jawab(maklum saja, rumahku ditengah tengah sawah, jauh dari pemukiman, lagi pula musim layangan telah tiba) .Â
Tak terasa umurku sudah 26 tahun, tapi aku masih belum memiliki apa apa untuk dibanggakan(ucapku didalam hati menatap tembok rumah yang tidak mampu ku cat, hanya saja dilapisi cairan semen sehingga warnanya abu abuan, menggambarkan kehidupanku yang nampak buram kehilangan cahaya kehidupan.Â
Achhhh,,,sebenarnya aku susah dan galau menulis cerita membawakan tema kemisquinan, auranya negatif dan terasa toxic alur ceritanya juga mudah dibaca,paling paling diakhir cerita yg menjadi konflik pokoknya cuma uang, telah banyak novel, maupun cerpen yang bercerita, tema yang diangkat sangat menarik dan bercerita tentang gaya hidup yang wah, dan mewah, pemeran utama pasti seorang pejuang, kerja keras, lalu sukses dan kaya dalam sekejap, mendapatkan wanita cantik, lalu selingkuh, balikkan lagi pada yang dia karakternya lebih baik, temanya rata rata begitu, itu yang membuat penulis terinspirasi membuat cerpen dg judul
Iiiit, tunggu dulu, jangan disimpulkan  judul gagal nalar ini menyindir ya, nanti bisa bener dah" gagal bernalar"sesuai judul cerpennya,,,Â
Lanjuuuuettttt,,,,,Â
"Baju yang kau pakai belum tentu ukurannya sama denganku, jadi jangan memaksaku harus melakukan seperti apa yang kau mau"