"kenanganmu yang tertinggal"
Berusaha ku lepaskan sesak yang menempel didadaku lewat air mata ,Â
Tetapi tetesannya yg keluar hanya setetes saja,Â
Dia tertahan dan tak mau lepas bukan karena tak iklas.Â
tetapi,Â
Mengingat  ideologi yang telah kau yakini,
rasanya kalau aku menangis, Â seolah pikiranku berontak dg argumennya bahwa
" kau akan sangat bersedih jua"
karena tak memahami dirimu, dan semua prinsipmu.Â
sesakit inikah perpisahan yg sebenarnya....?Â
selamat jalan sahabatku,Â