Mohon tunggu...
Muliadi Amur
Muliadi Amur Mohon Tunggu... lainnya -

Berusaha Menyampaikan Pendapat Atas Kejadian-Kejadian di Negeri Ini

Selanjutnya

Tutup

Politik

Andai Kenaikan Harga BBM Ditentukan oleh Voting SMS

27 Maret 2012   15:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Andai Kenaikan Harga BBM ditentukan oleh Voting SMS | Judul ini terinspirasi dari pulau komodo yang menang Voting. Saya jadi kepikiran gimana ya hasilnya andai jadi tidaknya harga BBM dinaikkan ditentukan berdasarkan Voting SMS. Pasti operator seluler akan untung banyak. Para pendukung kenaikan BBM pasti akan menang, bukan karena masyarakat yang anti kenaikan harga BBM sedikit, akan tetapi lebih karena yang pemerintah akan menggelontorkan dana untuk menggolkan rencananya, sedangkan rakyat miskin gak mampu beli Pulsa-Ponsel.

Saya teringat seorang teman facebook yang memasang status koin untuk BBM tidak naik. Kalau gerakan ini ada maka entah berapa koin yang akan terkumpul? saya gak bisa memprediksi karena saya tidak ada data sebagai pembandingnya. Tapi jika gerakan ini benar-benar ada maka pasti seluruh rakyat akan turut berpartisipasi, karena yang punya banyak koin itu rakyat kecil.

Gerakan koin untuk tidak menaikkan harga BBM, sangat tepat karena mengingat Negara lagi kekurang Anggaran. Kalau bukan kita yang menghidupi negara lalu siapa lagi? Pendapatan negara yang selama ini didapatkan dari hasil pajak masyarakat, baik itu kalangan Atas, kalangan Menengah, ataupun kalangan bawah, ternyata tak sanggup menutupi beban keuangan Negara. Maka dari itu diperlukan solusi untuk menutupi beban itu, salah satunya adalah GERAKAN KOIN UNTUK NEGARA.

Bukannya menaikkan harga BBM untuk mengimbangi kebocoran akibat diKorupsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun