Bergerak Lambat Pada Yang Lain Namun Bergerak Cepat Pada Kenaikan BBM | Kalimat ini yang sangat tepat untuk menggambarkan kondisi pemerintah sekarang ini. Lihat saja ketika sederet kasus bermunculan dimana-mana, mulai dari kasus, korupsi para elit, sengketa tanah yang berujung pembantaian rakyat, Jumlah rakyat miskin yang semakin bertambah, Pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati oleh kalangan menengah keatas, Pajak diselewengkan dan masih banyak lagi.
Dimana orang-orang yang dulunya dengan lantang mengatakan "saya akan berdiri digaris terdepan dalam pemberantasan Korupsi", dimana mereka yang dulunya mengatakan "katakan tidak untuk Korupsi", dimana orang-orang yang dulunya mengatakan "saya akan mengutamankan penegakan hukum", dimana kalian yang dulunya mengumbar janji.
"Katakan tidak pada korupsi (kalau sedikit, kalau banyak gak apa-apa)".
Teringat kata salah satu Comik [Stand Up Komedi kompas TV], tentang UUD 1945 pasal 34 ayat 1, "Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara". Indikator keberhasilan Undang-undang Dasar ini adalah ketika fakir miskin dan anak-anak terlantar ada dimana-mana, Mengapa karena memang dipelihara oleh Negara. Agar rakyat miskin ada dimana-mana, maka salah satunya adalah menaikkan harga BBM.
Pemerintah kita sekarang ini Bergerak Lambat , bahkan takbergerak dalam menyikapi isu-isu Lain Namun Bergerak Cepat Pada Kenaikan BBM dan Isu penggulingan. Pemerintah benar-benar aneh, kalau menentang kebijakan mereka kita kok dianggap mau makar. Curigaan melulu, ini sikap manusiawi, jika melakukan kesalahan selalu dirundung rasa bersalah dan ketakutan. Kalau Kata Mas Muhammah Nurdin "SBY Curigai Bayangannya Sendiri"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H