Mohon tunggu...
Mulaviani Fatimah Azhar
Mulaviani Fatimah Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang menyukai budaya dan Perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Masa Lampau pada Inskripsi Candi Plaosan

9 Desember 2024   07:11 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:45 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompleks Candi Plaosan Kidul.

Inskripsi merupakan kunci dari misteri kehidupan di masa lampau. Kalimat itulah yang kemudian membuatku bergerak menjelajahi setiap tulisan masa lampau yang terpahat pada bangunan candi. Hari Sabtu pagi, aku berangkat dari tempat tinggalku sekitar pukul 09.00 WIB menuju kawasan Candi Prambanan. Meskipun aku melajukan sepeda motorku menuju Candi Prambanan, tujuan utamaku bukanlah candi tersebut, melainkan sebuah candi kembar di utara Candi Prambanan. Perjalanan selama kurang lebih 45 menit sedikit melelahkan untukku, apalagi ditambah cuaca pada hari itu cukup terik. Begitu aku sampai pada tujuanku, segera saja aku memarkirkan motorku. Pemandangan puluhan candi perwara dengan dua candi utama nampak jelas di mataku. Aku tersenyum puas melihat pemandangan menakjubkan di depan mataku. Kali ini, aku mengumpulkan segenap niatku untuk menjelajahi sebuah candi di wilayah Klaten, Jawa Tengah yang menyimpan banyak inskripsi pendek pada badan bangunannya; Candi Plaosan.

Sembari membenarkan ransel yang aku bawa, aku bergerak menuju tempat pembelian tiket. Penjaga loket tiket menyapaku dengan ramah. Segera saja aku membayar biaya tiket sebesar Rp10.000/orang untuk dua kompleks candi, yaitu Plaosan Lor dan Plaosan Kidul. Destinasi pertamaku pada hari itu menuju ke kompleks Candi Plaosan Kidul. Sejenak aku harus meninggalkan pemandangan puluhan candi di depan mataku untuk berjalan sedikit ke arah selatan. Setelah sedikit berjalan, mataku menangkap pemandangan sebuah puncak candi. Segera saja aku membuka gerbang yang tertutup dan masuk ke kompleks Candi Plaosan Kidul.  

Kompleks Candi Plaosan Kidul berada sedikit lebih rendah dari tanah sekitarnya. Terdapat sebuah bangunan gudang peralatan milik Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X di dekat tangga turun menuju kawasan candi. Seorang lelaki paruh baya tampak berjaga di bangunan tersebut. Aku tersenyum ramah dan meminta izin untuk menelusuri kawasan candi. Setelah mendapatkan izin, barulah aku turun menuju kawasan candi. Kompleks Candi Plaosan Kidul masih didominasi dengan reruntuhan batuan candi. Hanya terdapat empat candi perwara yang telah selesai direkonstruksi, sisanya masih dalam tahapan rekonstruksi.

Aku mengambil kertas bergambar denah kawasan candi yang telah aku cetak. Aku mulai melangkahkan kaki untuk mencari inskripsi pendek yang tersembunyi di badan candi. Satu lajur candi telah kujelajahi, namun hanya satu inskripsi yang aku temukan. Matahari semakin menyengat dan aku mulai kehilangan semangatku. Aku mulai menjelajahi lajur berikutnya, berharap menemukan beberapa inskripsi pendek. Sayangnya, harapanku sirna, karena lajur kedua tidak memuat inskripsi apapun. Panas matahari membuatku akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada penjaga yang ada di teras gudang peralatan BPK. “Permisi, Pak. Saya kebetulan ingin mencari tulisan-tulisan pendek yang ada di sini, kira-kira posisinya ada di mana saja ya, Pak?” Aku bertanya penuh harap untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan. “Oh iya, Mbak, waduh buat tulisan-tulisannya memang banyak di sini, tapi kesebar-sebar, saya juga nggak apal ada di mana aja. Mungkin Mbaknya bisa lihat-lihat aja nanti juga nemu” Jawab beliau dengan tersenyum. Mendengar jawaban yang tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan, aku segera mengucapkan terima kasih dan kembali melanjutkan penelusuranku.

Matahari sudah berada di atas kepalaku ketika aku selesai melihat semua batuan candi yang ada. Total inskripsi yang kutemukan pada hari itu di kompleks Candi Plaosan Kidul hanya sebanyak empat inskripsi pendek dengan mayoritas kondisinya sudah mengalami aus. Karena sudah tidak kuat dengan panasnya matahari yang kian menyengat, aku memutuskan untuk mencari tempat berteduh. Puas beristirahat dan mengumpulkan niat kembali, aku memutuskan untuk berpindah menuju kompleks Candi Plaosan Lor, dalam hati aku berharap aku menemukan lebih banyak inskripsi pendek untuk kupelajari nantinya.

Begitu menginjakkan kaki pada kompleks Candi Plaosan Lor, dapat kukatakan bahwa kompleks ini sudah lebih tertata dibandingkan kompleks Candi Plaosan Kidul. Reruntuhan batuan candi yang ada tidak sebanyak yang ada di kompleks Candi Plaosan Kidul. Candi-candi perwara hampir semua telah selesai direkonstruksi. Di tengah-tengah candi-candi perwara tersebut, berdiri dengan gagah dua candi utama. Senyumku yang semula memudar mulai merekah melihat pemandangan tersebut. Harapanku untuk menemukan inskripsi pendek kian melambung seiring langkah kaki yang semakin masuk ke dalam kompleks Candi Plaosan Lor.

Aku mulai menelusuri satu demi satu lajur candi perwara yang ada pada kompleks Candi Plaosan Lor. Kali ini harapanku tidak meleset. Dalam satu lajur setidaknya aku telah menemukan lima inskripsi pendek di badan candi. Hatiku melonjak gembira. Segera kukeluarkan kamera dari dalam ranselku untuk memotret inskripsi yang ada. Kondisi inskripsi di kompleks Candi Plaosan Lor juga terbilang masih bagus dan dapat dibaca. Minim sekali terdapat aus dalam inskripsi di kompleks candi ini. Selain memotret kondisi inskripsi yang ada, aku juga menandai posisi inskripsi tersebut dalam denah yang kubawa. Setelah selesai memotret dan menandai, aku kembali menjelajah. Aku menajamkan penglihatanku, satu candi kuputari untuk memastikan ada atau tidak inskripsi di dindingnya. Tanpa terasa waktu berjalan cepat hingga kudapati matahari telah beranjak menuju barat. Hampir semua sudah kuperiksa, hanya beberapa candi yang memang masih dalam tahap rekonstruksi yang tidak aku periksa. Namun, aku sudah puas karena mendapatkan 45 foto inskripsi pendek untuk aku pelajari di rumah.

Lelah berkeliling, aku melangkahkan kaki ke area candi utama. Rerumputan hijau menyambut mataku. Segera saja kurebahkan badanku di atas rumput tersebut. Pemandangan dua candi kembar dan matahari sore serta semilir angin menambah syahdu suasana. Sesungguhnya aku ingin masuk ke dalam bilik candi, akan tetapi suasana lembab di dalam serta hari yang kian sore mengurungkan niatku. Aku hanya duduk-duduk di rumput sambil menikmati pemandangan candi di hadapanku. Satu hal yang kusadari, kompleks Candi Plaosan Lor semakin ramai oleh pengunjung ketika waktu sudah senja. Serombongan turis berfoto dan berlarian di rerumputan. Aku menikmati suasana ramai tersebut, hingga terdengar pengumuman bahwa candi akan segera ditutup. Aku melihat ke arah jam tanganku dan ternyata sudah hampir pukul 17.00 WIB. Segera aku beranjak dari tempatku menuju ke area parkiran. Setelah aku membayar parkir, sekali lagi aku lihat pemandangan candi di belakangku sebelum akhirnya kulajukan motorku untuk pulang dan menjelajahi makna di dalam inskripsi yang aku temukan.  

Contoh inskripsi pada badan candi. 
Contoh inskripsi pada badan candi. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun