Apresiasi yang diberikan oleh Direktorat Jenderal guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kepada guru yang bertugas di daerah terpencil dan tertinggal di Nusantara adalah langkah yang sangat positif dan bermanfaat. Apresiasi ini menunjukkan bahwa pemerintah menghargai dedikasi dan pengabdian para guru yang bekerja di daerah-daerah yang sulit dijaungkau. Guru adalah orang yang sangat penting dan dipercayai dalam membantu murid-murid menjadi lebih baik. Mereka melakukan dua hal utama (mengajar dan mendidik). Mengajar berarti memberikan pelajaran kepada murid-murid, sedangkan mendidik berarti membantu murid-murid mengembangkan sikap dan kepribadian yang baik.
Guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa. Mereka bertindak sebagai pendidik, pembimbing, fasilitator, teladan, dan memotivator bagi siswa. Pendidikan adalah bidang yang kompleks, dimana berbagai faktor saling memengaruhi satu sama lain. Meski demikian guru adalah faktor yang paling krusial. Oleh karena itu dengan pengabdian guru ini mereka akan merasa dihargai dan dipedulikan oleh pemerintah. Kualitas seseorang guru dapat dilihat dari proses dan hasil. Dari segi proses, guru dianggap berhasil jika mereka dapat membuat sebagian besar siswa aktif berkontribusi dalam pembelajaran, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Dari segi hasil, keberhasilan guru ditentukan oleh sejauh mana pembelajaran yang mereka lakukan dapat memperbaiki sikap siswa menuju penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik, sehingga memenuhi standar pembelajaran yang tepat. Menurut (Sadewo & Purnasari) kebijakan-kebijakan dalam dunia pendidikan menuntut para guru untuk segera beradaptasi. Kemampuan guru untuk mengikuti dan menerapkan kebijakan-kebijakan ini menjadikan faktor kunci dalam menghadapi perkembangan teknologi. Guru yang dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif akan memiliki kemampuan lebih baik untuk bersaing dalam lanskap pendidikan yang relevan dan berkualitas bagi para siswa, sesuai dengan tuntutan zaman.
Guru yang memiliki kompetensi tinggi akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan mutu sumber daya manusia hasil dari proses pendidikan yang mereka lakukan. Kualitas guru yang tinggi bukan hanya meningkatkan pembelajaran, tetapi juga memberikan dampak besar pada mutu sumber pendidikan secara keseluruhan dan pertumbuhan peserta didik. Guru yang kompeten tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, memotivasi, dan menginspirasi siswa untuk mencapai potensi tertinggi mereka. Strategi untuk meningkatkan kualitas guru bisa berbeda-beda, namun tujuan utamanya tetap sama, yaitu meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah memberikan penghargaan kepada guru. Dengan cara ini, diharapkan guru menjadi lebih termotivasi dan kinerja mereka dalam proses pembelajaran semakin baik.
Dengan adanya apresiasi ini semua masyarakat tau bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk membentuk kemampuan dan kualitas hidup, harkat, martabat, dan kepribadian bangsa. Pendidikan nasional merupakan suatu upaya yang sistematik guna mewujudkan kondisi belajar dan kegiatan pembelajaran agar peserta didik aktif dalam mengembangkan kekuatan spiritual agama, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakul karimah, dan softskill yang diperlukan untuk diri mereka sendiri, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia agar mencapai tujuan nasional yang nantinya diharapkan. Meskipun di Indonesia itu memiliki Program Wajib Belajar 12 tahun yang telah berhasil berjalan di beberapa titik daerah Indonesia, tetapi pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan yang belum dapat diselesaikan.
Daerah 3T adalah daerah yang memenuhi standar karakteristik area yang jauh dan terpencil yang memiliki batasan langsung dengan wilayah lain. Fokus pemerintah pada daerah 3T perlu diprioritaskan, terutama di bidang sosial dan akses pendidikan, karena akses pendidikan merupakan unsur penting dalam membangun kualitas SDM di area 3T, yang tentunya secara otomatis akan menentukan kehidupan orang-orang pada sekitar wilayah 3T itu sendiri. Dapat disimpulkan bahwa seluruh Indonesia mencicipi implementasi dari pelaksanaan sistem pendidikan yang ada. Kesejahteraan guru adalah kesejahteraan meliputi material dan non material yang diberikan selama bertugas menjadi guru. Kesejahteraan merupakan hal yang utama bagi seorang guru, oleh sebabnya apabila kesejahteraan guru tercukupi, maka guru dapat meningkatkan mutu pembelajaran, selain itu, untuk meningkatkan kemampuan keprofesionalannya, kesejahteraan non material guru harus terpenuhi, agar guru lebih termotivasi dalam meningkatkan kualitas profesionalitasnya.
Apabila kita lihat lebih jauh, pemerintah Indonesia seringkali masih mengabaikan kesejahteraan guru terutama pada daerah tertinggal. Sehingga berdampak kepada sedikitnya jumlah masyarakat yang tertarik untuk menjadi guru akibat rendahnya penghasilan dan tingkat kesejahteraan guru. Memperbaiki kesejahteraan guru sebenarnya juga sekaligus mampu menghilangkan stigma masyarakat yang menilai guru itu rendah, hal ini juga disebabkan persepsi publik yang sering membandingkan gaji guru dan dokter. Adapun problematika yang sering dialami sebagian besar guru honorer di Indonesia tak hanya menyangkut rendahnya upah yang mereka terima. Mereka kerap mengeluhkan keterlambatan penerimaan upah yang sampai berbulan-bulan, bahkan guru honorer mengaku takut dan gelisah apabila suatu saat diberhentikan kontraknya. Rendahnya taraf kesejahteraan ini berdampak terhadap lemahnya semangat dan motivasi guru dalam menjalankan tugas mengajarnya, hal tersebut secara tak langsung berimbas pada menurunnya mutu pendidikan di Indonesia.
Pada pelayanan publik dalam sektor pendidikan juga masih terdapatnya beberapa kendala dan persoalan yang berdampak kepada kualitas pendidikan yang belum mampu terselenggarakan dengan maksimal dan efektif. Salah satu contohnya yaitu begitu sulitnya layanan pendidikan ini dapat menjangkau seluruh daerah di Indonesia karena terbatasnya dana anggaran pendidikan. Pengelolaan dan alokasi dana pendidikan maupun dana subsidi dari pemerintah juga seringkali pertanyaan, kemana aliran dana tersebut. Pentingnya untuk mengelola pelayanan pendidikan dengan sebaik-baiknya di daerah 3T. Ini termasuk daerah-daerah terluar  atau tertinggal, daerah dengan masyarakat adat yang terpencil daerah perbatasan dengan negara lain, serta daerah yang rentan terhadap bencana alam atau masalah sosial. Dengan diperbaikinya management pendidikan pada anak-anak di daerah 3T, diharapkan masyarakat setempatnya dapat mengakses layanan pendidikan yang berkualitas dan selaras dengan apa yang mereka butuhkan, sehingga pendidikan yang mereka jalanin mampu mengembangkan potensi dan berguna bagi kehidupan mereka kedepannya.
Proses penilaian yang dilakukan dengan apresiasi yang melalui presentasi dan pengumpulan dokumen dedikasi dan profil pengabdian adalah cara yang efektif untuk menilai dedikasi para guru. Hal ini memungkinkan para guru untuk menjelaskan pengalaman kerjanya secara langsung dan mendalam. Selain guru, penilaian juga melibatkan kepala sekolah pengawasan sekolah, dan tenaga pendidikan. Apresiasi ini dapat meningkatkan budaya pendidikan di Indonesia dengan menunjukan bahwa dedikasi dan pengabdian adalah hal yang sangat penting dalam profesi guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H