Mohon tunggu...
Mula Alfis Sholah
Mula Alfis Sholah Mohon Tunggu... Aktor - Mahasisa Hukum Keluarga Islam

Mahasiswa Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengolahan Bandeng PRESTO (Duri Lunak) Secara Praktis

13 November 2021   16:55 Diperbarui: 13 November 2021   17:04 1769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandeng Presto/Dokpri

  • Sebagai negara yang akan keindahan lautnya , tentunya Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam perikanan. Salah satu produk perikanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah ikan bandeng yang dimana ikan ini hidupnya di air payau, jadi untuk mendapatkannya sangat mudah. Ikan bandeng merupakan suatu komoditas perikanan yang memiliki rasa cukup enak dan gurih sehingga banyak digemari masyarakat. Selain itu, harganya juga terjangkau oleh segala lapisan masyarakat. Ikan bandeng  digolongkan sebagai ikan berprotein tinggi dan berkadar lemak rendah.

  • Sebagian masyarakat biasanya saat mengolah  ikan bandeng  itu secara tradisional antara lain dengan cara pengasapan, penggaraman dan pemindangan. Cara pengolahan tersebut biasanya hanya  merubah komposisi daging menjadi lebih empuk ,rasa serta tekstur ikan, akan tetapi tidak bisa merubah tulang yang awalnya keras menjadi lunak,.

  • Tulang yang belum hancur akan dapat menyebabkan bahaya jika ikan dimakan, karena pada tulang masih terdapat duri-duri yang kecil dan tajam yang mengganggu saat di konsumsi. Maka dari itu ada cara khusus untuk mengolah duri bandeng tersebut menjadi lunak yang biasanya kita kenal dengan bandeng duri lunak atau presto. 

  • Hasil olahan ikan bandeng duri lunak ( presto ) mempunyai ciri hampir sama dengan pindang bandeng, dengan kelebihan yakni tulang, duri dari ekor hingga kepalanya bandeng tersebut lunak, sehingga dapat dimakan tanpa menimbulkan gangguan di mulut.

  • Adapun cara pengolahan ikan bandeng duri lunak dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara tradisional dan modern . Pada pengolahan bandeng duri lunak secara tradisional, wadah yang digunakan untuk memasak biasanya berupa drum atau dandang berukuran besar. Pengolahan bandeng duri lunak secara tradisional menggunakan prinsip pengolahan ikan pindang. Pengolahan bandeng duri lunak secara tradisional dilakukan dengan menggunakan prinsip pemindangan. 

  • Adapun proses pengolahan bandeng presto dengan cara tradisional yaitu : a) siapkan ikan bandeng segar, b) cuci ikan bandeng dengan bersih, c) belah ikan dari anus sampai insang kemudian ambil kotorannya, d) cuci lagi ikan bandeng, e) setelah di cuci lumurkan garam pada ikan, f) masukkan ikan bandeng kedalam panic besar dan di beri tatakan daun satu bersatu serta di susun dengan rapi, g) masak ikan bangeng 6 sampai 10 jam, h) dinginkan ikan setelah di masak, i) setelah dingin ikan siap di kemas atau dimakan .

  • Secara modern, pengolahan bandeng duri lunak menggunakan autoclave untuk memasak. Prinsip penggunaan autoclave pada pemasakan bandeng duri lunak adalah dengan cara menggunakan tekanan tinggi, sekitar 1 atmosfer. Dengan tekanan yang tinggi proses pemasakan bandeng duri lunak dengan autoclave akan lebih cepat. Adapun proses pengolahan bandeng presto secara moderen yaitu: 

  • a) siapkan ikan bandeng segar, b) cuci ikan degan bersih, c) belah ikan dari anus sampai insang kemudian ambil kotoranya, d) cuci ikan bandeng dengan bersih, f) lumurkan bumbu bawang putih, kunyit, dan garam pada ikan , g) masukkan ikan pada panci autoclave dengan rapi dan setiap ikan bandeng di beri alas daun, h) masak ikan selama 2 jam, i) dinginkan ikan setelah matang, j) ikan siap dikemas dan dikonsumsi.

  • Berdasarkan uraian diatas kita sedikit banyak mengetahui bagaimana cara memasak ikan bandeng duri lunak ( presto ) baik secara tradisional maupun moderen. Mungkin itu juga bisa memberikan informasi kepada masyarakat bahwa bandeng presto dapat berpeluang untuk pengembangan usaha UMKM, Karena selain mudah didapatkan harganya juga memasyarakat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun