Saat ini Indonesia masih mengalami resesi karena wabah virus SARS-Cov-2 yang mendunia. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kita pada kuartal III-2020Â minus 3,49 persen. Masih lebih bagus dibandjng kuartal II-2020 yang minus 5,32 persen, namun masih berkubang dalam lumpur resesi.
Semua negara resesi, termasuk Irlandia yang ekonominya menyusut 8,5%Â pada kuartal II-2020 lalu.
Pada awal 1980-an Irlandia juga mengalami resesi lumayan parah, mengakibatkan ekonomi mandek. Banyak remaja yang berhenti sekolah lalu mengadu nasib ke Inggris, seputaran Eropa, bahkan ke Amerika.Â
Conor juga begitu. Dia pergi ke London dengan kapal mungil milik almarhum kakeknya mengarungi Laut Irlandia bersama kekasih cantiknya, Raphina. Raphina memang cantik betulan, makanya dia pengin jadi model di London setelah tidak lagi melanjutkan sekolah di usianya yang ke-16.
Raphina memang berbakat jadi model. Berkat dialah video musik band Conor jadi memukau, begitu yang dibilang Brendan, kakak Conor.
Conor membentuk band bernama Sing Street setelah pindah ke sekolah Kristen milik pemerintah yang semua siswanya laki-laki.
Orang tua Conor kena imbas resesi, usaha mereka bangkrut dan Conor harus pindah dari sekolah swasta ke sekolah negeri.
Padahal, Conor tidak mahir main satu instrumen musikpun. Dia cuma bisa main gitar akustik dengan genjrengan alakadar. Cuma, ya, dia jago, sih, menciptakan lirik dan mengaransemen lagu, dibantu oleh Eamon yang menguasai keyboard, gitar, dan drum.
Lagu-lagu yang diciptakan Conor selain soal love, juga soal keadaan sosial, dan kritik terhadap sekolah yang dinilainya terlalu kaku.
Film ini enak ditonton karena settingnya berlatar Irlandia tahun 1980-an saat sedang resesi. Digambarkan saking terpuruknya Irlandia di kubangan resesi, anak-anak muda jadi apatis terhadap masa depan mereka. Banyak dari mereka yang ingin ke luar negeri, tetapi masih ingin berkarya di negerinya sendiri.
Meski Sing Street tergolong film jadul yang tayang pada 2016, namun menontonnya hari ini masih asyik. Kita bisa nostalgia melihat peralatan jadul seperti televisi tabung (di Indonesia, sih, masih banyak ya, TV tabung), telepon putar, gramofon dan piringan hitamnya, kaset, lagu milik Duran Duran, Joe Jackson, Adam Levine, sampai The Score. Gaya retro ala anak 80-an yang melekat pada para pemainnya juga asyik dipelototi tanpa bosan, terutama jika Anda menyukai musik.