Maka, jika dirunut, betapa banyak keajaiban terjadi. Siapa sangka perusahaan itu menjiplak karya suami? Siapa sangka kami akan mendapatkan kompensasi begitu besar dari adanya pelanggaran HAKI? Siapa sangka Allah justru memberikan rezeki berlimpah sepulang suami haji, hingga mampu beli mobil yang harganya lebih besar dari ONH? Siapa sangka saya langsung mendapat ganti biaya dalam jumlah yang persis sama, begitu menginjakkan kaki ke tanah air? Siapa sangka kami mampu memberangkatkan 4 orang sekaligus, padahal tadinya untuk biaya berangkat 2 orang pun gak kepikiran? Jadi, ini bukan haji gratis, tapi lebih hebat dari gratis, Alhamdulillah.
Semuanya kembali pada niat, pada mimpi. Juga pemahaman kita tentang FIQH PRIORITAS. Jika sudah ada niat kuat, dan tentunya disertai dengan usaha optimal, maka biarlah lalu Allah yang mengatur cara selanjutnya, yang sama sekali tak akan terbayangkan oleh kita.
Yakin saja, usaha, doa… faidza azamta fatawakkal alal-Lah. Dan, tunggu hasilnya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H