Mohon tunggu...
MUKTI ALI
MUKTI ALI Mohon Tunggu... Wiraswasta - PASCASARJANA IAIN METRO

Orang yang memaksakan diri untuk membuat masalah dan hukum sendiri tanpa belajar, bagaikan tanaman buah yang tumbuh tanpa bunga dan buah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Harus Halal? Dan Mengapa Masih Suka Haram

16 Mei 2023   20:30 Diperbarui: 16 Mei 2023   20:34 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

kenapa harus yang halal?

Salah satu penyebabnya adalah karena adanya makanan dan minuman haram yang kita makan. Rupanya makanan atau minuman yang haram punya efek yang signifikan dalam pengabulan doa.

Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah 14 abad yang lalu, beliau shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

"Kemudian Rasulullah menyebut seseorang yang melakukan perjalanan panjang hingga rambutnya kusut dan berdebu, sambil menadahkan tangannya ke langit menyeru, "ya tuhan, ya tuhan." Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dari yang haram. Bagamaina doanya bisa terkabul?". (HR Bukhari)

3. Menghindar dari Api Neraka

Salah satu bahan bakar neraka adalah daging yang tumbuh dari makanan yang haram. Dan ini bukan ancaman kosong belaka, tetapi ini adalah sabda Rasulullah yang mulia. Beliau bersabda:

"Dan barang siapa yang dagingnya tumbuh dari (makanan) haram, neraka lebih pantas baginya." (HR. Tirmidzi)

4. Mencegah Timbulnya Penyakit

Allah tidak mengharamkan makanan atau minuman kecuali ada hikmah di belakangnya, baik yang bisa terungkap dengan ilmu pengetahuan ataupun tidak. Salah Satu dari hikmah menghindari makanan haram adalah terhindarnya diri kita dari penyakit.

Al-Qur'an telah menetapkan makanan yang halal agar umat manusia terhindar dari penyakit. Allah ta'ala berfirman

"Maka makanlah pemberian itu (sebagai makanan) yang baik lagi baik akibatnya" (QS. An-Nisa:4)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun