Mohon tunggu...
Muktasyaf HudaNasrullah
Muktasyaf HudaNasrullah Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Pena yang tajam seperti jarum kristal yang menusuk disetiap relung jiwa. Kemudian memuncratkan mata air panasnya yang berupa tulisan-tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Sua Murba

12 Juni 2023   22:25 Diperbarui: 12 Juni 2023   23:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
muktasyafhuda.nasrullah@gmail.com

Andaikata penjelasan sejahtera difahami bukan tentang condong ke satu kutub

Nyatanya yang fana menjelma nyata tuk menghanyutkan manusia dalam nestapa

Menyikapinya kita harus yakin bahwa ini bukanlah alasan untuk usai

Bukan berarti tak selesai yang kusam menjadikan nya cerah

Kita bukanlah seperti budak yang ditutupnya cakrawala

Kita mampu membukanya dengan kemerdekaan yang sempurna

Jangan merengek dan mengutuk nasib

Bangunlah dan bangkitlah hingga titik darah penghabisan

Semoga murba menjadi sirna

Tentang timpang, tentang kasta, tentang kutub, tentang fraksi, tentang intimidasi, tentang sinis, tentang trauma, tentang nestapa, tentang intelek, tentang derajat.

Sirnalah dan menjadi harmonis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun