Mohon tunggu...
Muktar Helmi
Muktar Helmi Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

humoris, gemuk,

Selanjutnya

Tutup

Politik

KPK Bernafsu Jerat Anas tetapi Impoten pada Century

11 Maret 2013   13:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:58 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah atau benarnya Cak Anas terhadap kasus yang sedang dihadapinya tentunya akan diputus melalui proses peradilan yang obyektif, transfaran dan independen sesuai dengan dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara ini. Fenomena Anas terus bergulir mulai dari terpilihnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hingga ditetapkannya Cak Anas sebagai tersangka oleh KPK.

Sebagai bagian dari warga Negara yang taat akan hukum, Cak Anas menegaskan dia akan senantiasa patuh dan tunduk pada aturan hukum yang ada. Walau sebagai masyarakat awam tentunya kita bisa melihat bahwa para “elit demokrat” menggebukinya dan terakhir SBY pun turun tangan tuk menghempaskan karir politik Anas yang terbilang cukup gemilang.

Bocornya sprindik dari oknum staff istana lewat jejaring social tentunya membuka mata kita semua, bahwa istana pun sepertinya sudah tahu Anas harus dibuang karena “ANAS BAYI YANG TIDAK INGINKAN KELAHIRANNYA” ditambah lagi pernyataan Syarif Hasan yang seakan tahu pasti Anas jadi tersangka.

Kini semua berpacu mencari kesalahan-kesalahan atau kekhilafan yang pernah dilakukan Cak Anas, Elit Demokrat dan KPK terkesan sangan bernafsu menamatkan karir politik Anas, tetapi para elit Demokrat yang ada di parlemen terus berupaya mencitrakan Anas memang bersalah “terlihat dari pernyataan2 Ruhut Sitompul” dan KPK seakan mengamininya dengan mengatakan bahwa bayak kasus lain yang dapat menjerat Anas. Kalaulah KPK melakukan semua ini terhadap Anas karena permintaan istana sebagai upaya balas budi karena dukungan Presiden kepada KPK saat berseteru dengan Polri sungguh ini tidak dapat dibenarkan….

Century dengan kerugian Negara yang sangat fantastis seakan sudah dipeti-eskan, walau Timwas masih optimis Kasus Century akan terkuak…saya malah tak yakin KPK berani akan meneruskan penuntasan Century sebab penegak hukum yang superbodi itu terkesan impoten terhadap “Mega Skandal Century”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun