Mohon tunggu...
Muktar Helmi
Muktar Helmi Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

humoris, gemuk,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cak Anas Tetaplah Survive!

9 November 2012   10:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:43 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun tahun terakhir menuju Pemilu 2014, nama Anas Urbaningrum sekan tiap hari menghiasi layar kaca pertelevisian di Negara ini.  Tokoh muda ini diluar perkiraan para elit politik nasional. Cak Anas yang memang berlatar-belakang aktifis mahasiswa (Mantan Ketua Umum PB HMI) dan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat di usia yang cukup muda sehingga Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Saleh P Daulay,pun angkat bicara ''Anas berhasil menunjukkan kemampuan dan ketokohannya dengan menjadi pemimpin salah satu partai besar, itu menunjukkan dia berhasil mendapat kepercayaan dari konstituen Partai Demokrat dan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono.''

Kemuadian terlihat jelas ada upaya sistematis membunuh karakter berpolitik Anas yang selama ini terbangun santun, komunikatif dan hormat kepada setiap orang. Kasus kasus Korupsi yang menimpa sebagian eks kader Partai Demokrat pun selalu dikaitkan dengan nama Cak Anas. Bahkan Nazaruddin eks Bendahara Umum Partai Demokrat yang telah di vonis bersalah selalu mencoba mengait-ngaitkan nama Cak Anas, dengan nafsu syahwat politik Nazaruddin yang cukup terpola dan sistematis berusaha menenggelamkan karir poltik Anas…Dengan kooperatifnya Cak Anas memenuhi panggilan KPK dan bersedia membantu percepatan penyelesaian berbagai kasus, maka wajar bila banyak kalangan meragukan setiap pernyataan Nazaruddin….siapa sebenarnya Founding Father atau tokoh intelektual yang menyetir Nazaruddin untuk memfitnah, membunuh karakter berpolitik Anas…Cak Anas tetaplah survive demi kemajuan bangsa……………………

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun