Mohon tunggu...
Muksin
Muksin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Water Spesialist

I’m Muksin, I’m into in Water Resources Management. I have been worked in Water Management Resources for 4 years. Now, I am As Assistant Superintendent of Utility.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sampah Plastik di Lautan Ibu Pertiwi

15 November 2019   12:58 Diperbarui: 15 November 2019   13:01 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam mewujudkan Indonesia bebas sampah, kami memberikan ide-ide cemerlang dalam birokrasi dan regulasi pengelolaan sampah untuk pembangunan kesehatan yang berkelanjutan. Dengan mengunakan metode Alternatif Risk Transfer; Hedging yang dimodifikasi. Gagasan cerdas tersebut kami beri nama "Asuransi Sampah Indonesia (INASI)".

Asuransi Sampah Indonesia (INASI) berada dibawah naungan Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia adalah badan penyelengara yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa. Dimana anggotanya adalah 892 unit jumlah industri kemasan dan industri plastik lainnya. Premi yang dibayarkan disesuaikan dengan jumlah produksi plastik yang dihasilkan perbulan. Sedangkan penerima manfaat tersebut adalah semua Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) di seluruh Indonesia. Dana yang tersalurkan digunakan hanya untuk kepentingan pengelolaan sampah plastik menjadi sumber energi terbarukan.

Diharapkan dengan adanya Badan Penyelenggara  Asuransi Sampah Indonesia  ini masayarakat tidak selalu dikambinghitamkan dalam kasus sampah plastik di laut yang semakin menumpuk. Selain melakukan edukasi ke masyarakat seperti melakukan langkah 3R dalam kehidupan sehari-hari, membuang sampah pada tempatnya, Industri plastik ataupun kemasan tidak menutup mata dari sampah yang mereka hasilkan.

Hadirnya Asuransi Sampah Indonesia (INASI) yang berada dibawah naungan Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonesia dengan mengunakan metode Alternatif Risk Transfer; Hedging yang dimodifikasi. Bisa mewujudkan 70% pengelolaan sampah plastik yang terintegritas pada tahun 2025. Sejatinya sampah plastik di laut Ibu Pertiwi Indonesia, bukan serta-merta berasal dari masyarakat. Melainkan sumbernya dari Industri plastik dan/atau kemasan. Industri plastik ataupun kemasan harus sadar diri dengan sampah plastik yang mereka hasilkan. Mereka yang berani membuat, juga harus berani bertangung jawab.

Berdirinya Badan Penyelenggara  Asuransi Sampah Indonesia  ini membuat pemerintah tidak bekerja sendirian dalam mengatasi permasalahan persampahan plastik di lautan Indonesia. Bukankah ada pepatah yang mengatakan, "ringan sama dijinjing, berat sama dipikul".

Penulis: Muksin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun