"Lebih banyak repotnya, Bang! Kok malah nanya manfaatnya?"
"Seru, Bang. Rumah jadi rame"
"Pusing! Istri jadi gampang emosi. Mungkin capek"
Aneka jawaban-jawaban unik itu muncul saat saya bertanya ke kawan-kawan. Adakah manfaatnya punya anak-anak yang jarak usianya rapat?
Bagai bumerang, saya malah diceramahin soal kerepotannya. Bukannya dijawab, coba! Haha.
Kebetulan di lingkungan kerja kebanyakan adalah para orangtua muda. Sudah punya anak. Ada yang satu, tak sedikit yang dua. Tiga? Lumayan banyak.
Diskusi dilanjutkan. Saya bersikeras menggali kebaikan yang dirasakan para papa dan mama muda ini dalam membesarkan anak-anak yang jaraknya lumayan dekat. Termasuk juga saya tanyakan pada istri, yang disambut dengan omelan. Aduh, bunuh diri!
Alhasil, di samping kerepotan dan kehebohan yang lumrah disepakati bersama, terangkumlah beberapa manfaat yang dipetik oleh keluarga muda pemilik anak kecil-kecil bin rapat-rapat.
Perkembangan yang Cepat
Manfaat ini mungkin terasa bila melihat anak kedua yang berselisih usia tak jauh dari si sulung. Sekitar 1-2 tahun. Pengakuannya, perkembangan si adik, entah itu motorik, bahasa atau sosial emosional terasa lebih cepat dibanding kakaknya.
"Anakku yang kedua lebih cepat lancar bicara dibanding anak seumurannya. Mungkin karena si sulung cerewet, jadi ketularan"
Perkembangan bahasa anak bergantung pada stimulus yang didapatkan di lingkungan sekitarnya. Ada kecenderungan anak yang terbiasa diajak bicara sejak bayi maka akan belajar bicara lebih cepat. Perbendaharaan kosakata pun akan bertambah seiring pengalaman dan stimulasi yang didapatkannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!