Atalanta Bergamo musim ini bisa jadi adalah kuda paling hitam diantara liga top Eropa. Melanjutkan sensasi musim lalu, tim yang bermarkas di kota Bergamo ini berhasil finish di urutan tiga klasemen Serie A. Sama dengan raihan di 2018/2019.
Debut mereka di panggung Liga Champion juga menjadi buah bibir. Tim yang sering disebut sebagai Inter KW karena kesamaan warna jersey ini berhasil lolos ke 16 besar setelah menyingkirkan tim kuat, Valencia. Akhir pekan ini Atalanta akan berhadapan dengan raksasa Prancis, PSG.
Gaya bermain yang ciamik, spartan, dan menyerang, membuat Atalanta enak ditonton. Gaya menyerang ini mengantar mereka meraih berbagai rekor. Tim berjuluk La Dea (Sang Dewi) asuhan Giampero Gasperrini adalah tim paling produktif mencetak 98 gol dalam 38 pertandingan Liga Serie A. Diantara empat liga top Eropa, mereka hanya kalah dari Manchester City (102 gol) dan Bayern Munich (100 gol).
Sebelum mandul saat dikalahkan Inter 0-2 pada pekan terakhir liga Ahad lalu, Atalanta mencatatkan rekor yang juga mengagumkan, selalu mencetak gol sejak bulan November.
Stadion Atleti Azzuri d'Italia menjadi tempat yang angker. AC Milan ditelan 5-0. Torino dikalahkan 7-0. Lecce pernah dihancurkan 7-2. Brescia dihantam 6-2. Singkatnya, lini serang Atalanta benar-benar mengerikan!
Namun, ada satu rekor unik yang tak akan membuat senang Roberto Mancini, pelatih tim nasional Italia.Â
Opta mencatat, untuk pertama kalinya dalam sejarah Serie A, ada tim yang tidak memiliki pencetak gol berkebangsaan Italia dalam satu musim.
Ya, dibalik rekor 98 yang terbagi kedalam 14 orang pencetak gol berbeda itu, tak satu pun yang dilesakkan oleh orang Italia berseragam Atalanta! Â
Lima besar pencetak gol Atalanta adalah Duvan Zapata (18 gol/Kolombia), Luis Muriel (18 gol/Kolombia), Josip Ilicic (15 gol/Slovenia), Robin Gosens (9 gol/Jerman) dan Mario Pasalic (9 gol/Kroasia).
Apakah Atalanta tidak punya penyerang Italia? Bukan. Lebih ironis dari itu, mereka cuma punya dua pemain inti dengan kearifan lokal!