"Ayaah, Uni tadi sekolah seru nian!"
Ups, teriakan dari anak sulung menyambut saya pulang.
"Nah, senangkah sekolah tadi?"
"Senang! Seru! Besok sekolah lagi, yo!"
Azra, anak sulung, memang baru saja masuk TK tahun ini. Senin lalu adalah hari pertamanya masuk sekolah, hal yang sudah diidam-idamkannya sejak lama. Jauh sebelum pandemi.
Karena masih pandemi, sekolahnya membuat kebijakan membatasi pertemuan sekali per empat hari saja. Itupun hanya delapan anak dalam satu kelas. Dua hari berikutnya belajar daring, lalu sehari libur.
Lalu mengalirlah cerita tak terputus bak senapan mesin itu. Tentang mejanya yang berwarna pink, ada mainan dalam kelas, tadi bernyanyi pelangi-pelangi, lalu belajar berdoa dan akhirnya makan bersama.
"Uni berani?"
"Berani!"
Oh, betapa antusiasmenya meninggi ketika pergi sekolah. Saya tersenyum. Mengingat-ingat pengalaman diri. Kapan terakhir kali pergi sekolah dengan semangat menyala begitu?
Perihal semangat ke sekolah, tak ada yang menandingi anak-anak, apalagi anak TK dan kelas awal di sekolah dasar. Matanya berbinar-binar, perlengkapannya sudah siap sedari malam. Beberapa kadang sampai tak bisa tidur karena meluap-luap gairah membayangkan besok sekolah.