Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak Akan Sekolah, Orangtua Cuci Otak Dulu

24 Juni 2020   13:36 Diperbarui: 24 Juni 2020   13:34 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak sekolah yang ceria. sumber : pixabay.com

“Lho mbak, anaknya koq tidak pernah dapat rangking? Padahal kan belajarnya bareng terus sama anak saya”,

“Wah, anak saya umur segini sudah bisa ngomong inggris, lho”, atau

“Coba lihat anaknya si anu, sudah bisa ini itu”.

Jika orang tua terpancing dengan komentar tersebut, yang muncul kemudian adalah perbandingan-perbandingan. Memandang sebelah mata, seolah anak sendiri tak punya kelebihan, pecundang. Akhirnya berujung pada sikap yang selalu menyalahkan anak.

Yang menjadi korban adalah anak. Akan tumbuh rasa minder, ketidakpercayaan diri. Bahkan bisa jadi menjadi kekesalan dalam diri si anak, menumpuk bertahun-tahun hingga suatu saat perasaan itu meletus.

Menghancurkan hubungan orang tua-anak. Menghancurkan masa depan. Salah siapa?

***

anak sekolah yang ceria. sumber : pixabay.com
anak sekolah yang ceria. sumber : pixabay.com
Memerdekakan perspektif tentang makna cerdas, orang tua akan lebih bisa menghargai pencapaian anak. Tak lagi menggantungkan standar kepandaian hanya pada nilai raport.

Marilah mencuci otak. mencerahkan sudut pandang tentang makna sekolah. Agar dapat pula kita mengajak anak menghargai pencapaiannya. Agar ia tak galau dengan tuntutan-tuntutan, buah perspektif masyarakat.

Agar tak semata, sekolah jadi tempat nitip anak!

Curup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun