"Supporting Inter means deciding to make your life more complicated" Beppe Severgnini
***
Malam nanti, Inter akan melakoni pertandingan pertama setelah istirahat sejak Maret akibat Covid19. Tajuknya adalah semifinal Coppa Italia, Leg kedua. Lawannya Napoli, pemilik San Paolo Stadium, tuan rumah perhelatan ini.
Coppa Italia memang kompetisi kelas dua di negeri pizza, namun trofi ini adalah target wajib yang dicanangkan oleh Suning Group, selaku pemilik Inter.
Masuk akal, mengingat di Serie A mereka kini tercecer 9 poin dari Juventus, dan Liga Europa yang masih belum jelas kapan akan dimulai kembali. Gelar Coppa tentu target yang paling relistis saat ini.
Jujur saja, Inter menghadapi partai ini dengan modal relatif sulit. Kekalahan di kandang (0-1) pada pertemuan pertama (13/02/20) memaksa Inter harus mengejar kemenangan. Minimal 1-0 untuk berlanjut ke adu pinalti. Kemenangan dengan skor di atas itu akan mengantar Inter ke partai final Coppa pertama mereka sejak terakhir memenangkannya pada 2011 silam.
Namun ada beberapa keuntungan yang bisa dimanfaatkan pasukan Conte, semisal protokol kesehatan yang memaksa pertandingan berlangsung tanpa penonton. Maka mungkin saja tekanan publik San Paolo yang biasanya meneror tim tamu, tak lagi menjadi halangan. Terlebih lagi, pada gelaran Liga Januari lalu, Inter sempat menang 1-3 di Naples. Jadi, situasi bertandang nampaknya tak menjadi halangan.
Dari sisi skuad, Conte dapat menurunkan komposisi full team. Stefano Sensi atau Christian Eriksenn  akan menemani Marcelo Brozovic dan Nicollo Barella di lini tengah, siap menyuplai Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di lini depan.
Komando lini belakang akan dipegang capitano Samir Handanovic yang dikawal trio Milan Skriniar, Stefan de Vrij dan Diego Godin atau Alessandro Bastoni.
Halangan besar justru mungkin datang dari dalam diri Inter sendiri. Hambatan psikologis. Pazza Inter.