Situasi ini kemudian perlahan mendingin dengan turun tangannya presiden Inter yang anak milenial, Steven Zhang. Setelah berbicara langsung dengan Zhang dan difasilitasi direktur Olahraga Inter, Giuseppe Marotta, Icardi akhirnya bersedia berlatih kembali dan siap diturunkan tanpa persyaratan apapun. Inter tentu berhitung bahwa Icardi adalah tambahan kekuatan untuk mengamankan spot ke Liga Champion musim depan.Â
Selain itu, bila terus absen, maka nilai jual Icardi akan turun drastis, dan otomatis memberi kerugian ekonomi bila nanti benar Inter akan menjual penyerangnya itu. Bagi Icardi sendiri, tanpa bermain maka akan mengecil pula peluangnya untuk masuk tim nasional Argentina di Copa America nanti. Fisik dan ketajamannya akan tidak terasah, sehingga mengurangi ketertarikan tim besar terhadap dia. Maka yang dicapai adalah win-win solution : rujuk.
Namun selayaknya konflik keluarga, tidak semua orang senang dengan rujuknya sepasang kekasih. Supporter garis keras Inter, Curva Nord, tak lagi mengakui Icardi sebagai pemain Inter.Â
Icardi dipandang tidak menghormati klub, rekan dan fans dengan menolak berlatih dan berpura-pura cedera. Beredar video di twitter yang menampilkan  il capo (pemimpin tifosi) melambaikan tangannya, mencegah supporter merayakan gol Icardi malam tadi, sebagai wujud ketidaksetujuan mereka terhadap Icardi. Pesannya : mereka serius untuk mengasingkan Icardi.
Konflik pemain-klub-suporter bukan barang baru dalam sepakbola. FC Internazionale sendiri sudah sering menghadapi drama-drama seperti ini. Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, bahkan Massimo Moratti sendiri adalah para legenda klub yang punya sejarah benturan baik dengan supporter ataupun klub sendiri. Menarik untuk disimak di sisa musim bagaimana kelanjutan telenovela ala sepakbola Italia ini.Â
Jurnalis Italia, Beppe Severgnini pernah berkata "Supporting Inter means deciding to make your life more complicated". Cerita sinetron seperti ini memang benar, bikin hidup supporter seperti saya jadi  rumit. Lebay, ya? Forza Inter!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H