Kita masih bisa sedikit bersimpati. Di pengalaman pertamanya sebagai manajer, Henry harus masuk kala Liga telah berjalan, di klub besar yang sedang sakit, dengan pemain-pemain yang juga sakit (baca=cedera). Mungkin selanjutnya Henry dapat mencontoh rekan-rekan seangkatannya seperti Patrick Vieira (Nice), Frank Lampard (Derby County) dan Steven Gerrad (Rangers) yang memilih waktu serta tim yang tepat untuk memulai karir sebagai manajer. Setidaknya sejauh ini.
Henry adalah nama besar semasa bermain. Semua tahu itu. Di Arsenal dia adalah raja, dan selanjutnya menjadi legenda. Top skor mereka sepanjang masa dengan 226 gol. Namun menjadi manajer itu sama sekali berbeda. Sebagai pemain, hasil buruk tidak akan membuatmu dipecat. Paling banter dicadangkan atau dijual.Â
Namun bagi manajer, semua beban dan tanggung jawab akan dilungsurkan ke pundaknya. Tidak sesuai ekspektasi, lengser. Makanya kursi manajer itu panas!
Referensi :
Tranrfermarkt
Thierry Henry: Monaco sack manager after three months in charge
Thierry Henry on brink of being sacked as Monaco suspend his duties as first-team coachÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H