Bursa transfer musim dingin akhirnya memberikan bahan yang asyik untuk dibahas. Senin (21/01) FC Barcelona mengumumkan kedatangan Kevin Prince Boateng dari klub Italia, US Sassuolo, dengan peminjaman selama enam bulan dan opsi permanen senilai 8 juta euro.
Seketika jagad dunia maya heboh. The Guardian melabelinya sebagai "suprise loan move". Evening Standard memberi judul "shock move" untuk transfer ini. Yang lebih asyik adalah komentar-komentar netizen, khususnya di twitter.
Ada yang menanggapinya dengan weirdest loan of the season, ada pula yang berkomentar bahwa yang diuntungkan dari transfer ini adalah Boateng sendiri, bukan Barca atau Sassuolo. Sampai ada yang bikin meme bahwa Barca sebenarnya berniat membeli Boateng yang lain, yakni Jerome Boateng, namun entah kenapa yang datang malah saudaranya, Kevin.
Tergolong mengejutkan, karena Boateng dipandang bukan pemain yang "Barca type". Incaran Barca biasanya adalah pemain matang bernama besar ataupun pemain muda potensial semisal Arthur Melo di musim panas kemarin. Ditambah masa emas yang sudah lewat dan usia yang sudah 31 tahun, jelas menimbulkan tanya,kenapa Boateng, Barca?
Alasan paling masuk akal mungkin adalah Boateng merupakan solusi jangka pendek semata untuk mengisi pos gelandang sekaligus penyerang Barca yang cenderung tipis untuk soal kedalaman.
Lini depan? Hanya ada empat nama, Leo Messi, Ousmane Dembele, Luis Suarez dan Malcom. Bisa juga diisi oleh Coutinho. Paruh pertama Seri A 2018/2019, Boateng kerap dimainkan sebagai penyerang dengan role false nine di Sassuolo.Â
Dari 20 partai, Boateng dimainkan 13 kali (11 starter). Menyumbangkan 4 gol, 1 assist, 1,9 tembakan per pertandingan, dan akurasi umpan 81% per game. Hasilnya? Sassuolo stabil di papan tengah, posisi 12. Dengan semua atribut ini, Boateng bisa jadi diharapkan sebagai pelapis siap pakai untuk lini depan Barcelona.
Dengan transfer ini, ditambah kesepakatan opsi permanen, bukan kewajiban, di akhir musim, Barca seperti mengambil pilihan teraman. Kedalaman skuad bertambah, tidak harus mengeluarkan dasa besar (karena biasanya di bursa transfer musim dingin harga pemain bisa gila-gilaan), dan akhir musim bisa ambil opsi teraman. Jika suka, ambil. Jika tidak, kembalikan.
Apapun itu, Erneso Valverde jelas punya rencana di transfer ini. Namun kepindahan Boateng dari "Barca KW" (merujuk ke logo Sassuolo yang mirip dengan Barca, hehehe) ke "Barca Ori" jelas mengundang segudang tanda tanya dan reaksi lucu. Dan lagi, nama-nama seperti Dmytro Chygrynskiy, Keirrison, dan Henrique menunjukkan bahwa Barca memang sudah punya riwayat  'aneh-aneh' dalam bursa transfernya.
Referensi