Mohon tunggu...
Muksalmina Mta
Muksalmina Mta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamat Hukum dan Politik

Pengamat Hukum dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makanan Lokal Naik Harga, Akan Hematkah Anggaran Negara?

8 Desember 2014   08:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:49 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiYuddy Chrisnandi menyebutkan semua instansi pemerintah diserukan menyediakan makanan lokal dari hasil tani, misalnya singkong.

"Disamping harganya lebih murah, apabila hal ini diterapkan ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan, melalui contoh yang dilakukan oleh penyelenggaraan pemerintahan," kata Yuddy. (http://www.bbc.co.uk/)

***

Setelah saya membaca berulang kali pernyataan Menpan & RB, kemudian timbullah pertanyaan atas pernyataan tersebut. Sudahkah Pemerintah Indonesia mempertimbangkan dengan sangat matang atas kebijakan tersebut? Tidakkah terpikir oleh Pemerintah Indonesia jika seandainya makanan lokal wajib disajikan dalam segala acara Pemerintahan, akan naik/melambung harga makanan lokal? Jika harga makanan lokal naik, kebijakan apa yang harus diambil oleh Pemerintah Indonesia? Bukankah jika harga makanan lokal naik, maka tujuan awalnya untuk menghemat anggaran negara malah sebaliknya/gagal total.

Jika demikian halnya, apa yang sebenarnya tujuan dari program tersebut? Menghemat anggaran negarakah? atau meningkatkan harga saing makanan lokal/tradisional dengan makanan luar negeri oleh Pemerintah Indonesia sendiri? Program ini sebenarnya tampak aneh bila kita telusuri lebih dalam, karena bagaimana mungkin Anggaran Negara bisa dihematkan dengan cara menyajikan makanan tradisional.

Tidak selamanya makanan tradisional itu murah, apalagi jika rakyat kecil mengetahui bahwa segala acara pemerintahan wajib menyajikan makanan tradisional, maka secara tidak langsung mereka akan menaikkan sendiri harganya sesuka hati. Hal tersebut besar kemungkinan dapat dilakukan oleh para petani atau pengusaha-pengusaha. Ujung-ujungnya anggaran negara tetap keluar lebih banyak jika makanan tradisional naik harganya.

***

Kata "Disamping harganya lebih murah, apabila hal ini diterapkan ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan". Bukankah ini pernyataan yang aneh? Jika produk lokal dibeli oleh Pemerintah dengan harga murah, bagaimana mungkin mendorong perubahan ekonomi rakyat tumbuh dengan cepat? Seharusnya Pemerintah membeli dengan harga yang agak mahal demi penambahan biaya hidup rakyat kecil, secara tidak langsung rakyat kecil telah terbantu oleh Pemerintah dengan program tersebut, bukan malah membeli harga produk lokal lebih murah.

Beginilah sistem kehidupan di Negara kita, terkadang kebijakannya benar tapi menghancurkan dari satu segi, terkadang kebijakannya salah tapi menguntungkan dari segi yang lain. terkadang ada juga belum bisa diambil suatu kebijakan, tapi malah diminta untuk segera dikeluarkan kebijakan tegas. Apa sebenarnya permasalahan hidup di Negara kita? Dan harus kita akui, periode Pemerintahan kali ini disebut sebagai Periode "Tandingan".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun