Mohon tunggu...
Biroe Kaboet Soenyi
Biroe Kaboet Soenyi Mohon Tunggu... -

Biroe Kaboet Soenyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam KTP Kapan Lebaran

29 Agustus 2011   23:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:22 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penetapan hari raya Idul Fitri tahun 2011 ini secara langsung telah membingungkan sebagian besar masyarakat di seluruh Indonesia. Menariknya, penetapan ini bukan hanya membinggungkan bagi masyarakat yang bakal merayakannya. Akan tetapi masyarakat non Muslim juga merasa binggung terutama tentang perbedaan tanggal 1 Syawal di tahun ini. Dengan begitu soal penetapan hari besar Umat Islam di Indonesia hingga sekarang ini masih menjadi pembicaraan hangat yang berujung pada perdebatan panjang di tingkatan masyarakat.

Perdebatan ini dimulai dari musyawarah penetapan 1 Syawal yang terkesan tidak lepas dari urusan birokrasi yang berakhir hari besar jutaan umat Islam di Indonesia ditentukan oleh ujung palu yang diketokan pada bantalannya. Sungguh tidak disangka-sangka dalam tahun ini Lebaran yang dinanti bukan ditandai dengan takbiran lagi, tetapi dinanti dengan ketokan palu. Padahal 1 Syawal sangat identik hari perayaan kemenangan mayoritas Muslim setelah menunaikan ibadah puasa lebih kurang satu bulan lamanya pada bulan Ramadhan.

Pengantar diatas sesungguhnya hanya untuk memaknai sesuatu yang sederhana, dimana pada awalnya tiada pernah terpikirkan. Seperti yang diketahui Islam ada beberapa aliran (saya lebih senang menyebutnya sedemikian) seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), dan lain sebagainya. Dimana masing-masing sudah memiliki jadwal sendiri merayakan hari kemenangan. Buktinya saja Muhammadiyah, Hari Raya Idul Fitrinya jatuh pada hari ini (30/8) sementara NU besok (31/8). Dari sana muncullah pertanyaan, Islam KTP kapan lebarannya????

Disaat ada yang bertanya seperti itu, kembali kefakuman perdebatan terjadi. Berselang beberapa menit kemudian langsung gelak tawa masyarakat menggema di ruang-ruang, bahkan beberapa diantaranya sempat meneteskan air mata sembari tetap tertawa lepas. Berawal dari sana munculah kembali pertanyaan baru yang juga tepat dikatakan sebagai do'a "Mudah-mudahan waktu kiamatpun diantara aliran-aliran Islam juga berbeda". Dari sini bisa dinilai hal semacam ini tidak menutup kemungkinan bakal menjadi polemik dikemudian hari bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun