"Selain itu, tak hanya penerapan skill dan teknik, kami juga fokus pada pembinaan karakter kepada para pemain agar menjadi pemain profesional yang berkarakter luhur," tambahnya.
Jalannya Pertandingan
Dalam laga U-10 berjalan alot, kedua tim saling menyerang dan merapatkan barisan untuk mengamankan gawang dari kebobolan. Forsgi Aceh memiliki peluang emas untuk membuat keunggulan.
Salah satunya upaya dari Dabit Al Hifdi melalui tendangan bebas di tepi garis kotak penalti, namun tembakan kaki kanan meluncur deras ke pojok kanan atas gawang berhasil ditepis kiper lawan.
Sedangkan peluang bagus PSGL melalui tembakan penalti tidak bisa diselesaikan dengan baik. Hingga peluit panjang ditiup wasit, Forsgi Aceh dan PSGL tidak mampu mencetak gol. Laga berakhir imbang dengan skor 0-0.
Sementara itu, pertandingan U-12, PSGL mendominasi permainan dengan terus menekan pertahanan Forsgi Aceh. Gol pertama tercipta di babak pertama untuk keunggulan PSGL.Â
Andika berhasil mencatatkan namanya di papan skor setelah merangsek ke barisan belakang Forsgi Aceh yang dijaga Alfi, Juna cs. Dengan leluasa Andika melepaskan tembakan datar untuk membobol gawang kiper Forsgi Aceh, Rafa, setelah menuntaskan umpan tarik dari Reski.
Di babak kedua, PSGL menambahkan keunggulan menjadi 2-0. Kali ini Reski melepaskan tembakan untuk merobek gawang Forsgi Aceh usai melewati beberapa pemain belakang lawan.
Di menit-menit akhir laga, Forsgi Aceh berhasil memperkecil ketertinggalan lewat tembakan  Aufar setelah memanfaatkan bola ribbon hasil tendangan bebas Biril yang ditepis kiper lawan. Skor tetap 1-2 untuk kemenangan PSGL hingga laga usai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H