Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghargai Kesucian Ibadah di Era Digital

2 Mei 2023   20:00 Diperbarui: 2 Mei 2023   20:27 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Haramain Sharifain

Sebuah video yang menunjukkan Imam Besar asal Madinah, Syekh Prof Dr Sulaiman Ar-Ruhaili, menyindir kelakuan buruk jamaah asal Indonesia di Tanah Suci telah menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Syekh Sulaiman menyebutkan bahwa jamaah asal Indonesia gemar selfie saat melakukan ibadah umroh atau haji di Tanah Suci.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa jamaah asal Indonesia suka berbohong dengan berswafoto sambil berdoa, padahal mereka tidak sedang berdoa sama sekali.

Hal ini patut menjadi perhatian kita semua, khususnya bagi kita yang melakukan ibadah di era digital seperti sekarang ini. Kita harus memahami bahwa melakukan ibadah bukanlah semata-mata untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita sedang beribadah.

Ibadah harus dilakukan dengan sepenuh hati, khusyu', dan penuh kesucian. Mengambil foto atau selfie mungkin saja dilakukan untuk mengabadikan momen, namun hal tersebut tidak boleh mengganggu ibadah kita ataupun mengganggu orang lain yang sedang beribadah.

Saat kita melakukan ibadah, kita harus memfokuskan perhatian kita kepada Allah, bukan kepada orang lain atau gadget kita. Kita harus menanamkan nilai-nilai kesucian dalam diri kita dan menghargai kesucian tempat-tempat suci yang menjadi tempat kita beribadah.

Maka dari itu, kita harus berhati-hati dan bijak dalam menggunakan teknologi digital saat melakukan ibadah. Kita harus memperhatikan etika dan tata cara yang benar dalam melakukan ibadah, dan jangan sampai merusak kesucian ibadah itu sendiri.

Kita harus ingat bahwa ibadah bukanlah ajang pamer, namun ibadah merupakan suatu pengabdian kepada Allah SWT. Mari kita bersama-sama memperbaiki diri dan menghargai kesucian ibadah kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun