Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Pengajian Akbar LDII, Ketua PBNU Ingatkan Pemuda Harus Jaga Semangat Kebangsaan

2 November 2022   21:01 Diperbarui: 2 November 2022   21:23 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banda Aceh - Pemuda merupakan aset bangsa dan kunci utama dalam mencapai keberhasilan suatu bangsa. Termasuk peran pemuda dalam mewujudkan toleransi dan kebersamaan untuk memperkuat ukhuwah dan mencegah timbulnya konflik sosial.

"Kemajuan suatu bangsa, tergantung bagaimana pemudanya bertindak. Keberagaman yang ada, seharusnya tidak menjadi penghalang untuk menjalin persaudaraan," ujar Ketua DPW LDII Jawa Timur Amrodji Konawi, di pengajian akbar LDII Kota Malang, dengan tema "Sinergi Pemuda dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil 'Alamin".

Kegiatan yang diikuti 700 remaja LDII se-Malang Raya ini berlangsung di Masjid Roudhotul Jannah, Malang, Sabtu (29/10). Dan menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang KH. Imam Suprayogo, Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH. Ahmad Fahrur Rozi, dan Ketua MUI Kota Batu KH. Nurbani Yusuf.

Amrodji melanjutkan, pemuda harus menjaga semangat toleransi dalam perspektif beragama, berbangsa dan bernegara.

"Konteks ukhuwah Islamiyah, pemuda saling bersaudara karena sama-sama memeluk Islam. Ukhuwah wathaniyah, pemuda saling bersaudara kerena merupakan bagian dari bangsa yang satu. Kemudian, ukhuwah basyariyah, pemuda saling bersaudara karena merupakan bagian dari umat yang satu, di berbagai penjuru," tutupnya.

Menanggapi itu, Ketua PBNU Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi mengungkapkan, acara tersebut mengingatkan momen Hari Sumpah Pemuda. "Artinya semangat kebangsaan itu yang harus terus dirawat. Jangan ada kebencian, jangan ada semangat untuk saling menghabisi atau fanatisme berlebihan. Ini hal-hal yang harus kita kurangi," jelasnya.

Ahmad Fahrur Rozi meminta para pemuda memiliki literasi teknologi yang tinggi dan memanfaatkannya dengan baik. Misalnya media sosial, harusnya menjadi sebuah sarana komunikasi publik untuk kebaikan. "Sekarang media bisa diakses siapapun. Hal ini bisa kita gunakan untuk berdiskusi dan berdialog tanpa memandang perbedaan atau keyakinannya," tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang KH Imam Suprayogo dalam tausyiahnya menyampaikan, persatuan umat merupakan sebuah keharusan dan sudah menjadi perintah Allah SWT. Ia mengutip Surat Ali Imran ayat 103 yang menyerukan agar umat berpegang teguh pada talinya Allah (Islam) dan tidak berpecah-belah.

"Karena itu, ada kegiatan seperti ini, saya senang diundang generasi muda LDII. Agar ke depan, mereka tidak hanya menunggu, tapi juga berjuang bagaimana ukhuwah Islamiyah bisa terlaksana," katanya.

Dokpri.
Dokpri.
Di tengah kemajemukan dan keberagaman bangsa Indonesia, ia yakin bangsa ini dapat mewujudkan ukhuwah Islamiyah yang bertumpu pada Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia berpesan generasi muda agar tidak mudah termakan dengan hoax atau berita bohong yang menyebabkan konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun