Misalnya pada kondisi seperti ini yang penulis sering kali amati disekitar kita;
- Istri sedang sakit, pembantu sedang pulang kampung;
- Ditinggalkan istri karena tugas, mudik keorantuanya, atau telah lebih dahulu meninggalkan dunia fana;
- Dominan memiliki anak laki-laki;
- Anak-anak masih kecil semua;
- Sedang berada tanah rantau, jauh dari keluarga;
- dan sebagainya
Maka dengan adanya kondisi seperti ini, maka belajar tentang dunia permasakan tentunya bermanfaatkan. Khususnya mempersiapkan kecakapan ini kepada anak-anak, baik kepada anak perempuan maupun kepada anak laki-laki.Â
Khususnya untuk anak laki-laki jangan sungkan dan malu toh belajar masak, jangan takut bila ada pandangan miring yang dialamatkan kepada kita tak kalah kecakapan ini dicitrakan sebagai laki-laki feminim. Atau apalah itu.
Pokok eeh belajar masak, atau apapun itu pada hakikatnya kini atau nanti justru sangat berguna bagi semua. Bahkan bisa menjadi pekerjaan yang baik untuk digeluti.
Contohnya dapat dilihat dalam acara Masterchef, banyak kan kokinya yang pintar-pintar masak dan bahkan jurinya pun ada yang berjenis kelamin laki-laki kan.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H