Ganjar, Anis dan Ridwan Kamil, Cerita Analogi dalam Dunia Politik

Siapa yang tidak kenal dengan pria yang khas dengan rambut putihnya?

Fenomenal dan figur politik paling mengundang rasa keingintahuan publik, Ganjar Pranowo Gubenur dari Jawa Tengah. 

Sosok yang digadang-gadangkan akan menjadi calon Presiden, melanjutkan estafet pemerintahan Jokowi pada periode berikutnya. 

Gaung responsif telah semakin marak disuarakan dimana-mana, yang digerakan beragam bentuk kelompok massa. 

Ditandai dengan kemunculan relawan-relawan dengan tagar hashtag Ganjar menuju ring RI 1, istana negara.

Tingginya tingkat popularitas dan elektabilitas, cercah harapan meraih tiket yang lebih tinggi lagi, menjadi orang nomor satu di negara ini.

Pada sisi lain, kepopuleran dan mobilitas relawan seakan tidak cukup untuk memberikan kesempatan buat Pak Ganjar bertaruh dalam pilpres 2024.

Jikalau tidak ada support dari mesin parpol yang mendorong keinginan tersebut. Meski dianggap sosok potensial, harus dihadapkan dengan realita dalam aturan kebijakan.

Sebagai kader partai besar dari PDI Perjuangan sekalipun, belum bisa menjamin keikutsertaan Pak Ganjar secara pasti akan dicalonkan. 

Pasalnya, dalam PDI P sendiri masih belum ada titik terang kemana arah penentuan yang akan diputuskan, seandainya Puan Maharani yang disepakati oleh partai, gagal maning dong Pak Ganjar.