Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sejarah Koalisi di Indonesia, dan Hilangnya Oposisi di Parlemen Sebagai Kekuatan Penyeimbang

21 Juni 2022   12:40 Diperbarui: 21 Juni 2022   18:40 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated By: Kompas.com

Pemilu 1999 berhasil mengantarkan Partai PDI P, sebagai partai pemenang pemilu dengan persentase 33% dari perolehan suara pemilih. 

Mengingat pemilihan seorang Presiden bukan didasari atas perolehan suara pemilu, pemilihan Presiden masih bersifat tidak langsung berdasarkan keputusan final MPR,  maka koalisi didirikan sebagai mesin kemenangan calon.

Terdiri dari tiga calon saat itu, Megawati Soekarno Putri (PDI P), BJ. Habibi (Golkar), dan Gusdur (PKB) yang didukung dari barisan Islam, Dimotori Amin Rais membentuk koalisi bernama poros tengah yang terdiri dari lima partai Islam. PKB, PPP, PAN, PBB, PK sebelum berubah nama menjadi PKS sekarang.

Dinamis situasi politik, pada akhirnya dapat mengantarkan Gusdur terpilih menjadi Presiden ke empat Indonesia. dan mendapati suara tambahan dari dukungan suara dari partai Golkar, merapat ke kubu ini. 

Didasari karena pidato pertanggung jawaban Presiden ketiga BJ. Habibi  pada sidang ditolak MPR. Dan Megawati pun hanya menduduki kursi nomor dua sebagai wakil Presiden.

Dengan perubahan sistem pencapresan pada tahun 20o4, pemilihan bersifat langsung. Presiden tidak lagi ditentukan suara parlemen tapi partisipasi rakyat sebagai pemilih yang menentukan. Koalisi pun terbentuk lagi antar partai politik.

Partisipan pemilu 2004 yang dikuti 24 partai politik dan 5 pasangan calon presiden. Megawati-Hasyim Muzadi, Wiranto-Gus Shola, Amin Rais-Siswono Yudohusodo, Hamza Haz-Agum Gumelar, dan SBY-Jusuf Kala. 

Dua kali putaran, yang dimenangi SBY-JK. Terpilih menjadi presiden periode 2004-2009, yang hanya didukung dari tiga parpol saat itu, Demokrat, PBB dan PKS.

Kembali di pemilu 2009 diikuti sebanyak 44 parpol dan tiga pasangan calon, SBY-Boediono, Megawati- Prabowo Subianto, dan Jusuf Kala-Wiranto. 

SBY mengungguli kembali, terpilih menjadi presiden kedua kali dengan persentase 60,80% suara.SBY membentuk koalisi besar di pilpres 2009 terdiri dari lima partai besar sebagai pengusung, Demokrat, PKS, PKB, PAN, dan PPP.

Terpilihnya SBY-Boediono tidak ubah terjadi kembali pada pilpres 2014, yakni pada sisi koalisi antar partai. Dimana pada pilpres antara Jokowi versus Prabowo Subianto. Terbagi dua koalisi besar yang bertaruh pada pemilu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun